Kini, warga di sana memulai tugas berat untuk membangun bangsa (nation building)
BACA JUGA: Malaysia Memanas, WNI Diminta Waspada
"Itu adalah pekerjaan yang sangat besar dan beratSejumlah pemuda dengan sukarela mengumpulkan sampah dari lapangan yang dijubeli ribuan warga malam sebelumnya
BACA JUGA: Kapal Wisata Rusia Tenggelam, 2 Tewas, 15 Hilang
Saat itu, mereka menyaksikan proklamasi kemerdekaan dan pengibaran bendera nasional Sudan SelatanBACA JUGA: Rezim Syria Buka Dialog, Oposisi Boikot
Bersihkan dulu, baru pembangunan bisa dilakukan," terang Deng.PBB secara resmi telah mengakui dan menyatakan Sudan Selatan sebagai negara baruTantangan yang akan dihadapi negara miskin akibat sengketa tersebut adalah konflik dengan pemberontak selatan maupun suksesi pemerintahan baru.
"Kegembiraan di tengah kemerdekaan jelas akan terganggu oleh masalah seperti di selatan dan utara (pemberontakan)," terang Zach Vertin, analis Sudan di International Crisis Group.
Selama ini Sudan terpecah menjadi wilayah utara dengan mayoritas penduduk beragama Islam serta wilayah utara yang penduduknya beretnis Afrika dan umumnya beragama KristenLebih dari satu dekade warga di dua wilayah tersebut sering bertikai akibat perbedaan latar belakang mereka.
Untuk menyelesaikan konflik, pada 9 Januari lalu diadakan referendum yang menentukan masa depan Sudan SelatanHasilnya, ternyata mayoritas warga mendukung pemisahan selatan dari utara(AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stabilitas Bergantung Amnesti Thaksin
Redaktur : Tim Redaksi