jpnn.com - JAKARTA - Usai namanya terseret dalam pusaran perseteruan Menteri ESDM Sudirman Said dengan Ketua DPR Setya Novanto, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mulai mengungkap beberapa hal.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/11), Luhut mengatakan, transkrip pembicaraan yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan petinggi Freeport sempat disebut nama lain yaitu Darmo.
BACA JUGA: Eks Ketua PTUN Medan Penerima Suap Dituntut Ringan
"Pria tersebut adalah Darmawan Prasodjo, Deputi I di kantor Kepala Staf Presiden (KSP). Dia di KSP. Saya minta dia lakukan kajian untuk langkah presiden mengenai Blok Mahakam dan Masela termasuk Freeport,” ujar Luhut.
Mantan KSP itu mengatakan, Darmo adalah seorang yang profesional dalam melaksanakan tugasnya. Namun, ia tidak merinci alasan nama Darmo bisa turut terseret dalam pembicaraan Novanto tersebut.
BACA JUGA: Akhirnya, Jamwas Kejagung Garap Maruli
“Darmo melakukan tugasnya dengan baik sekali. Tidak ada yang bisa bantah dia soal kajian. Dia lakukan juga dengan doktor-doktor di Texas. Itu yang terbaik untuk negara ini,” tegas Luhut.
Sebelumnya, dalam transkrip nama Darmo disebut sebanyak 3 kali oleh Novanto. Namun, tak jelas inti pembicaraan Setnov yang berhubungan dengan Darmo. Sedangkan, nama Luhut disebut sebanyak 16 kali. Dia disebut mengetahui rencana pemberian jatah saham Freeport untuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Komisi I DPR Diminta Panggil Presdir PT Freeport Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNP2TKI Siap Penuhi Permintaan Kalangan Industri di Macau Mulai 2016
Redaktur : Tim Redaksi