jpnn.com, PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku mulai mendapat serangan jelang Pilkada Kalteng 2020 mendatang.
Serangan itu berupa upaya mengecilkan hasil pembangunan yang dilakukan sejak menjabat gubernur pada 2016 silam. Sugianto berharap masyarakat tetap berpikir jernih terhadap isu yang beredar.
BACA JUGA: CATAT! Pilkada Serentak 2020 Digelar Pada 23 September
Hal itu diungkap Sugianto usai meresmikan Pondok Pesantren Al-Marhamah di Sampit, Minggu (7/7). Menurutnya, ada politikus di Kalteng yang menanggapi miring capaiannya selama tiga tahun terakhir dia menjabat. Politikus itu, lanjutnya, kepada sejumlah tokoh politik nasional menyampaikan bahwa kemajuan di Kalteng di bawah kepimpinannya minim.
BACA JUGA: Pertanyaan Aneh Sutopo Purwo Nugroho ke Sahabatnya, di Hari – hari Terakhir
BACA JUGA: Targetkan Tahapan Pilkada 2020 Dimulai September 2019, KPU Tunggu Lampu Hijau DPR
Dia berharap semua pihak tidak mudah terprovokasi dan menjalankan politik sehat, jangan sampai merusak persatuan bangsa. Sugianto mengambil contoh memanasnya situasi saat pilpres lalu yang harus menjadi pelajaran. Konfilik antarelite politik hanya akan merugikan masyarakat kecil.
Sugianto juga meminta kontestan pilkada, baik tingkat Kalteng maupun Kotim, agar bersaing secara sehat merebut kursi orang nomor satu dan dua dalam pemerintahan itu. Masyarakat juga diharapkan tak terpecah belah karena beda dukungan politik. ”Tetap harus menjaga etika dan akhlak. Jangan ribut-ribut!” kata Sugianto.
BACA JUGA: Komisi II DPR Usulkan Pilkada 2020 Gunakan Sistem E-Rekap
BACA JUGA: Mengapa NIP PPPK Jalur Honorer K2 Belum Terbit? Nih Penjelasan BKN
Sementara itu, bakal calon bupati dan wakil bupati Kotim kian gencar bergerilya menggalang dukungan politik. Taufiq Mukri dan Supriadi, misalnya, memberanikan diri bertemu Ketua Umum Partai Golkar Erlangga Hartarto di Jakarta serta sejumlah petinggi parpol lainnya.
Supriadi mengakui dirinya dan Taufiq mendapat restu tergabung dalam satu paket dalam Pilkada Kotim 2020 mendatang. Tidak hanya itu, sejumlah petinggi Golkar juga akan berupaya menggaet partai politik lainnya, karena Golkar Kotim wajib melakukan koalisi.
”Kami ada bicara langsung dengan Ketua Umum (Golkar). Saya bersama pak Taufiq Mukri menyambangi beliau dan menguatkan niat politik kami di Pilkada 2020. Ternyata beliau sangat merestui,” kata Supriadi. (yn/ang/yit/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Perempuan Muda Masuk Bursa Kandidat: Ananda dan Karmila
Redaktur & Reporter : Soetomo