Suharso Diberhentikan dari Jabatan Ketum PPP, Akibat Kontroversi Amplop Kiai?

Senin, 05 September 2022 – 15:00 WIB
Ilustrasi - Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membenarkan Suharso Monoarfa telah diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP.

Sebagai gantinya Mardiono diangkat menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.

BACA JUGA: Putri Gus Dur Mengomentari Pernyataan Suharso Soal Amplop Kiai

Mardiono merupakan Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

Menurut Arsul, Mardiono diangkat sebagai Plt Ketua Umum PPP untuk menguatkan konsolidasi partai.

BACA JUGA: Pernyataan Suharso Soal Amplop Kiai Bakal Berimbas ke PPP

Keputusan diambil dalam musyawarah kerja nasional (mukernas) PPP yang digelar baru-baru ini.

"Mukernas merupakan forum permusyawaratan partai tertinggi kedua setelah muktamar," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).

BACA JUGA: 3 Majelis Tinggi PPP Kembali Layangkan Surat Minta Suharso Mundur

Menurut Arsul, pergantian itu merupakan reorganisasi dan revitalisasi fungsi jabatan kader partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal.

"Pergantian hanya untuk ketua umum," ucapnya.

Arsul menegaskan telah dilakukan komunikasi dengan Suharso Monoarfa sebelum pergantian ketua umum dalam mukernas.

Karena itu, dia menyebut proses pergantian sudah sesuai dengan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).

"Ini bukan perpecahan, karena Mardiono dan Suharso adalah dua orang sahabat," katanya.

Suharso lebih lanjut mengatakan keputusan mukernas hanya membagi tugas antara Suharso dan Mardiono.

Suharso diharapkan lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.

Arsul lantas bercerita masa sebelum pelaksanaan Muktamar IX PPP 2020 lalu, dimana terdapat sejumlah kandidat yang ingin mencalonkan diri.

Ketika itu jabatan ketua secara aklamasi diberikan kepada Suharso, karena berada di kabinet.

Harapan dalam Muktamar kata Arsul, agar komunikasi dengan pusat-pusat kekuasaan dan partai lain lancar disertai konsolidasi tetap lancar.

"Memang komunikasi dengan eksternal partai lancar, tetapi kami tidak bisa maksimal dalam konsolidasi internal partai," katanya.

Sebelumnya, pernyataan Suharso soal amplop bagi kiai menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Akibatnya, banyak pihak mendesak Suharso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP.

Suharso berbicara soal amplop bagi kiai pada acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) yang digelar di Gedung ACLC KPK, Senin (15/8/2022).

Dia bercerita pengalamannya saat menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, berkunjung ke pesantren tertentu.

Suharso Monoarfa kemudian meminta maaf atas pernyataannya tersebut. (Antara/gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler