jpnn.com - JAKARTA - Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengalihkan dukungannya ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama Koalisi Indonesia Hebat (KIH), membuat Ketum PAN Zulkifli Hasan langsung "dikucilkan" para ketua umum partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP).
Setidaknya, akses ketum partai yang juga Ketua MPR itu menjadi tidak mudah lagi menemui para elite KMP. Buktinya keinginan Zulkifli bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketum PPP Djan Faridz hingga Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, belum terwujud.
BACA JUGA: Buwas: Langkah Dirut Pelindo II Itu Wajar
Dari keterangan yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzani, tersirat bahwa Zulkifli ditolak secara harus dengan alasan kesibukan para ketum partai KMP.
Baca juga: Amien Setuju PAN Dukung Pemerintah karena Jokowi Tak Sehebat Bung Karno
BACA JUGA: Nawacita dan Revolusi Mental Jokowi Tinggal Kenangan
"Pak Zulkifli Hasan menelpon Pak Aburizal Bakrie (tadi malam) untuk meminta waktu bertemu dengan ketua-ketua KMP, kemudian karena semua ketua-ketua KMP sibuk, jadwal untuk bertemu belum terjadi," kata Muzani saat dihubungi Kamis (3/9).
Ketua Fraksi Gerindra DPR itu menyebutkan, maksud Zulkifli ingin bertemu para elite KMP tdiak lain untuk membicarakan hengkangnya PAN dari KMP. "Permintaan Pak Zulkifli itu terkait dengan PAN yang pindah ke KIH," imbuhnya.
BACA JUGA: Kapolri Jamin Tak Akan Hentikan Kasus Pelindo II
Ya, keputusan PAN mendukung pemerintah dari dalam yang disampaikan Zulkifli dalam konferensi pers di Istana Merdeka, kemarin mengejutkan banyak pihak, terutama para elite KMP. Namun berbeda dengan partai-partai KIH, yang menyambut gembira keluarnya partai yang pernah dipimpin Hatta Rajasa itu dari KMP. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas: Hari Ini tak Ada Sertijab Kabareskrim
Redaktur : Tim Redaksi