Suka Seafood? Waspadai Kandungan Merkuri di Dalamnya

Selasa, 10 Maret 2015 – 14:36 WIB
HEALTH.COM

jpnn.com - MICHIGAN- Para penggemar makanan laut nampaknya perlu lebih cermat memilih jenis ikan yang sehat dan bebas cemaran. Sebab, penelitian University of Michigan menemukan, merkuri di beberapa makanan laut dapat dikaitkan dengan gangguan autoimun di kalangan wanita usia subur.

Penyakit autoimun terjadi ketika respon kekebalan tubuh mulai tidak normal dan menyerang sel-sel sehat. Penyakit-penyakit tersebut biasanya meliputi lupus, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, radang usus dan sindrom Sjogren.

BACA JUGA: Yuk, Santap Makanan Ini Setelah Olahraga

"Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa paparan merkuri merupakan faktor risiko utama penyebab gangguan autoimunitas,” kata penulis studi Emily Somers, seperti dilansir laman Health, Senin (9/3).

Team peneliti Somers menemukan, ikan todak, king mackerel dan ikan ubin mengandung jumlah merkuri yang relatif tinggi. Tingkat merkuri yang lebih rendah juga ditemukan di udang, tuna kalengan dan salmon.

BACA JUGA: Sttt.... Ini Posisi Seks yang Disukai Wanita

Hal ini tentunya mengganggu sistem autoimun perempuan usia subur. Sebelumnya, US Food and Drug Administration dan Environmental Protection Agency telah lama mengatakan bahwa mengonsumsi hingga 12 ons makanan laut seminggu aman untuk ibu hamil .

Guna mengeksplorasi faktor risiko untuk gangguan autoimun, para peneliti terfokus pada data pemerintah yang mengawasi perempuan antara usia 16-49 tahun sepanjang 1999-2004 silam.

BACA JUGA: Di Jatim, 102 Kematian Ibu per 100 Ribu Kelahiran Hidup

Hasilnya, semakin tinggi paparan merkuri maka kian tinggi pula tingkat protein yang disebut Autoantibodi. Itu merupakan suatu protein yang dihasilkan ketika sistem kekebalan tubuh yang rusak tidak bisa lagi membedakan sel-sel sehat dari yang berbahaya. Kehadiran mereka dianggap sebagai indikator atau prekursor penyakit autoimun. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Minggu Setelah Melahirkan, Bercinta Ternyata Makin Hot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler