Sukamta Desak Pemerintah Menindaklanjuti Hoaks Terkait Tenaga Kesehatan

Selasa, 09 Juni 2020 – 14:54 WIB
Sukamta. Foto; Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendesak pemerintah segera merespons laporan tenaga kesehatan, atas dugaan kasus hoaks dengan cara hukum dan edukasi.

Pemerintah, kata dia, bisa mendorong aparat hukum mengusut kasus hoaks yang menyerang tenaga kesehatan.

BACA JUGA: Jokowi Divonis Melanggar Hukum di Papua, Sukamta: Ini Pelajaran

Pengusutan perlu dilakukan demi menjaga nama baik, yang sudah bekerja menangani pasien COVID-19.

"Pemerintah semestinya bertindak cepat, sesuai UU ITE sebagaimana cepatnya pemerintah bertindak selama ini jika yang menjadi korban hoaks pihak pemerintah," ujar Sukamta dalam pesan singkatnya kepada awak media, Selasa (9/6).

BACA JUGA: Syahrini Jadi Korban Hoaks Video Dewasa, Reino Barack Bilang Begini

Di sisi lain, pemerintah juga perlu melakukan edukasi ke publik atas laporan hoaks tenaga kesehatan.

Setidaknya, pemerintah perlu memastikan publik mendukung tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Pak Sukamta: Saya Tidak Habis Pikir, Apa yang Ada di Benak Presiden dan Jajarannya

"Pemerintah juga harus bisa menciptakan suasana kondusif, baik di masyarakat, maupun khususnya di kalangan tenaga kesehatan agar didukung secara penuh sehingga mereka bisa tetap bertugas secara maksimal," beber dia.

Sebelumnya, muncul banyak tudingan yang mengarah ke tenaga kesehatan. Tudingan dialamatkan kepada mereka menyusul beberapa kasus yang mengakibatkan terjadinya protes dan keributan dalam penetapan status pasien. 

Beragam komentar pun muncul, ada yang membenarkan, ada yang menyalahkan.

Ada pula yang menuduh itu konspirasi dokter, agar mendapatkan untung besar dalam penanganan COVID-19.

Atas isu miring ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar sebagai organisasi profesi dokter akhirnya angkat bicara.

Melalui keterangan tertulis yang diterima dari Dr Wachyudi Muchsin SH selaku Humas IDI Kota Makassar mengklarifikasi semua tudingan itu adalah fitnah.

“Itu semua tidak benar dan fitnah. Pertanyaannya negara dapat uang dari mana ratusan juta dikalikan semua pasien COVID-19 se-Indonesia,” tanya Yudi.

Ia meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi fitnah bahwa ada untung besar tenaga kesehatan dalam menangani pasien COVID-19. (mg10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler