jpnn.com - JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari pengamat politik Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinarkit. Baru beberapa pekan ditunjuk menjadi komisaris utama di PT BTN, pengamat yang pernah menjadi tim sukses Joko Widodo di pemilu presiden itu justru menolak posisi empuk di bank BUMN tersebut.
Melalui pesan singkat ke wartawan, Sukardi mengaku sejak awal sudah tak mau menjabat sebagai komisaris utama di BTN. Ia merasa tidak pantas mengemban tugas yang ia sendiri tidak mampu mengerjakannya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Ajak Aparatur Negara Teladani Jokowi
"Sejak semula, saya tidak bisa menerima posisi komisaris utama BTN. Saya tidak mau menerima pekerjaan dengan kepala kosong," ujar Sukardi, Jumat (3/4).
Karenanya Sukardi menegaskan bahwa dirinya bukanlah komisaris utama di bank BUMN yang bergerak di kredit kepemilikan rumah itu. "Jadi saya bukan Komut BTN, seperti yang diberitakan," imbuhnya.
BACA JUGA: Modusnya Buang Sabu ke Tempat Sampah
Sebelumnya, PT BTN telah menunjuk Sukardi sebagai komisaris utama menggantikan Mardiasmo, yang kini menjadi wakil menteri keuangan (Wamenkeu). Keputusan tersebut telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)di kantor pusat BTN, Jakarta, Selasa (24/3).(chi/jpnn)
BACA JUGA: Dukung Megawati, Nggak Perlu Embel-Embel Lain
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Yakin Megawati Sudah Punya Bayangan Calon Sekjen
Redaktur : Tim Redaksi