jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Musra Relawan Jokowi Panel Barus mengatakan bahwa data menunjukkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto jauh lebih unggul dibanding Ketum PSSI Erick Thohir.
Nama Airlangga muncul sebagai juara dalam mayoritas penyelenggaraan musra.
BACA JUGA: Airlangga Ajak Kader Golkar Gotong Royong Bantu Korban Kebakaran Depot Pertamina Plumpang
"Erick, di Musra ada, tapi namanya tidak kuat, di beberapa wilayah muncul di beberapa tidak,
Kalau dibandingkan Pak Airlangga untuk hasil Musra, ya jauh, ojo dibandingke," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/3).
Berdasarkan data penyelenggara Musra,
bakal calon presiden Partai Golkar itu unggul di Provinsi Gorontalo, Banten, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan dan Papua Barat.
BACA JUGA: Bansos Pangan Airlangga Bakal Menguntungkan Rakyat Miskin
Airlangga bahkan mengalahkan nama-nama kuat seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Ada persaingan yang cukup ketat di level capres berdasarkan hasil Musra yaitu antara Prabowo, Ganjar dan Airlangga. Sehingga kami melihat peluang mereka untuk dipilih rakyat dalam pemilu nanti cukup besar." tambahnya.
BACA JUGA: Kekuatan Logistik Erick Thohir Dinilai Tak Mampu Menyaingi Mesin Partai Airlangga
Panel juga mengamini pendapat sejumlah pengamat yang mengatakan Ganjar Pranowo lebih berpeluang memenangkan pemilihan presiden dengan mengandeng Airlangga Hartarto dibandingkan Erick Thohir.
Pasalnya, secara konstitusi yang berhak mencalonkan calon presiden dan wakil presiden adalah partai politik.
"Pak Ganjar bukan pemilik partai atau ketum partai, begitu juga dengan pak Erik, baru jadi ketua PSSI, artinya dua nama calon ini ketidakpastiannya nyapres sangat tinggi," ujarnya.
Hal ini berbeda dengan Airlangga Hartarto yang merupakan ketua umum partai Golkar.
Bukan hanya itu, Airlangga punya keunggulan lain yakni hasil munas partainya resmi mencalonkan dirinya menjadi capres 2024.
"Pak Airlangga kan secara de facto dia ketua umum partai, dan secara de facto dia capres hasil munas partainya," ujarnya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago
menyarankan Ganjar Pranowo mengambil Airlangga Hartarto sebagai cawapres ketimbang Erick Thohir.
Menurutnya kekuatan logistik Erick Thohir tak akan mampu menyaingi mesin politik partai Golkar yang besar yang ada dibawah kendali Airlangga Hartarto.
"Kenapa Ganjar-Airlangga lebih berpotensi, karena Erik itu tidak ada artinya. Dia bukan kader partai, nggak punya mesin partai, hanya mengandalkan figur dan logistik. Figur dan logistik dalam pilpres nggak ada jaminan juga," ujarnya
Ia mengatakan mesin partai Golkar otomatis akan bekerja saat ketua umumnya menjadi peserta pemilihan presiden, meski hanya cawapres.
Faktor itu juga menjadikan potensi pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto untuk menang Pilpres lebih signifikan dibanding pasangan Ganjar-Erick Thohir.
Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Ganjar Pranowo akan lebih solid berpasangan dengan Airlangga Hartarto ketimbang Erick Thohir.
"Ganjar-Airlangga lebih solid karena faktor Airlangga sebagai motor KIB. Dan di titik ini, solidititas KIB sebagai koalisi bisa terjaga," ujarnya, Selasa (7/3).
Baskoro mengatakan dari sisi kekuatan politik pasangan itu mewakili dua partai besar yakni PDI-P dan Golkar yang bisa menjamin stabilitas kekuasaan di masa mendatang. (dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif