jpnn.com, JAKARTA - General Manager The Royale Krakatau Rury Ilham optimistis The Surosowan dapat diterima oleh pencinta kuliner di Jakarta dan mengulangi sukses di Cilegon.
“Bisnis rumah makan itu, kan, memang harus punya keunikan tersendiri agar bisa bersaing dengan yang lain," kata Rury dalam siaran persnya, Selasa (20/8).
BACA JUGA: Inovasi untuk Pelanggan, The Suro Pizza Luncurkan Produk Rp 100 Ribu dapat Dua Loyang
Unit usaha non baja pertama dari PT Krakatau Sarana Properti (KSP) itu dikenal sebagai resto yang ikonik dengan konsep Kerajaan dan dengan pemandangan lapangan golf.
"Di Jakarta, kami juga akan mengusung konsep yang sama dengan menghadirkan menu makanan khas Banten seperti Rabeg, Sate Bebek, dan Sate Bandeng, dan lainnya," kata Rury.
BACA JUGA: Ada Lomba Makan Pizza Raksasa di Resto The Surosowan, Yuk Gabung!
Selain itu, The Surosowan Jakarta juga menyediakan makanan Western dan lokal khas lainnya.
"Para Chef berpengalaman di Hotel bintang lima sengaja didatangkan untuk menghidangkan makanan bercita rasa tinggi" ujar Rury.
BACA JUGA: The Surosowan Siap Sambut Ramadan, Ada Peragaan Busana Muslim hingga Menu Baru
Dia menambahkan The Surosowan Jakarta mengambil lokasi di Gedung Krakatau Steel Building Management (KSBM) di Jalan Gatot Soebroto.
Rury optimistis The Surosowan Jakarta bisa bersaing dengan tenant lain yang ada di sekitarnya.
Sebab, restorannya itu punya kapasitas untuk 80 orang, ruangan private yang bisa digunakan untuk rapat dengan kapasitas 13 orang serta smoking room untuk 10 orang.
"Jadi, kami menawarkan tempat yang nyaman dengan sentuhan desain perpaduan dua Kerajaan Banten yakni Surosowan dan Kaibon dengan sentuhan industri yang estetik untuk para pebisnis membahas bisnis mereka di The Surosowan Jakarta maupun juga Family dan pekerja kantoran si sekitar Gatot Subroto yang diapit oleh berbagai gedung perkantoran ,” lanjut Rury.
Menu andalah The Surosowan Jakarta antara lain Rabeg dan lamb shank.
Selain itu juga ada Hot Stone Steak, Hote Stone Salmon dan Seafood serta Tomahawk.
Menurut Rury, menu tersebut menjadi andalan resto untuk bisa menarik calon pengunjung.
Ada juga Italian Pizza dan kopi gula aren yang juga menjadi favorit di The Surosowan Cilegon.
The Surosowan Jakarta buka setiap hari dari mulai pukul 7 pagi hingga pukul 9 malam.
Rury menambahkan, The Surosowan Jakarta tidak hanya melayani makan di tempat tapi juga bisa untuk catering.
“Untuk target penjualan The Surosowan Jakarta kami akan berusaha untuk mencapai revenue tahap awal sekitar Rp 300 juta per bulan," ungkap Rury.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman mencatat pertumbuhan industri makanan dan minuman hingga kuartal kedua sudah di atas lima persen.
GAPMMI optimistis pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia mencapai 7-8 persen hingga akhir tahun.
Sektor industri makanan dan minuman juga merupakan kontributor terbesar terhadap pembentuk kontribusi sektor industri pengolahan non-migas yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Sampai pada triwulan pertama 2024, struktur PDB industri pengolahan non migas didominasi oleh industri makanan dan minuman yang berperan sebesar 39,91 persen, atau 6,47 persen dari total PDB Nasional. (mcr10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Memasak Tomahawk Steak Enak Ala Restoran The Surosowan
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian