Sukses Menangani COVID-19, Vietnam Rekomendasikan Penggunaan 2 Vaksin Ini

Jumat, 26 Februari 2021 – 23:59 WIB
Vaksin COVID-19 buatan Moderna. Foto: Reuters

jpnn.com, HANOI - Vietnam berencana memperoleh 150 juta dosis untuk program vaksinasi COVID-19, setelah kementerian kesehatan setempat mengatakan panel medis telah merekomendasikan negara itu untuk menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V Rusia dan vaksin Moderna Amerika Serikat.

Sebanyak 150 juta dosis mencakup vaksin yang akan dibeli langsung dan dosis yang diperoleh melalui skema berbagi vaksin global COVAX, menurut keputusan yang diunggah di situs resmi pemerintah.

BACA JUGA: DPR Soroti Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Tahanan KPK

Pada Rabu (24/2), Vietnam menerima gelombang pertama 117.000 dosis vaksin AstraZeneca menjelang peluncuran program inokulasi yang direncanakan mulai bulan depan.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan pada Jumat bahwa vaksin Sputnik V telah disetujui, meskipun kementerian kesehatan Vietnam mengatakan bahwa panel medis telah merekomendasikannya dan vaksin Moderna Inc AS untuk digunakan.

BACA JUGA: Pemerintah Malaysia Didesak Beri Kompensasi Atas Dampak Vaksin COVID-19

Persetujuan dari kementerian kesehatan diperlukan untuk pembelian dan penggunaan vaksin di dalam negeri. Vietnam menyetujui vaksin AstraZeneca akhir bulan lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Le Thi Thu Hang mengatakan bahwa kementerian kesehatan dan bisnis sedang dalam pembicaraan untuk membeli lebih banyak vaksin, termasuk Sputnik V dan vaksin Pfizer-BioNTech.

BACA JUGA: Kriminolog Soroti Pemberian Vaksin Covid-19 kepada Para Koruptor di KPK

"Vietnam ingin memiliki akses ke sumber vaksin COVID-19 berkualitas dengan harga yang wajar dan cocok untuk kondisi penyimpanan Vietnam," kata Hang dalam konferensi pers, Kamis (25/2).

Keputusan pemerintah mengatakan para pekerja garis depan, pasukan keamanan, diplomat, guru, dan warga berusia 65 tahun atau lebih akan menjadi yang pertama divaksin, secara gratis.

Vietnam dipuji secara global atas pencapaiannya dalam menahan virus untuk jangka waktu yang lama tahun lalu, melalui pengujian dan pelacakan massal serta karantina ketat, meskipun telah menghadapi gelombang infeksi baru-baru ini.

Negara Asia Tenggara itu telah mencatat 827 kasus baru COVID-19 sejak wabah terbaru dimulai bulan lalu, atau sekitar sepertiga dari keseluruhan 2.421 infeksi. Vietnam telah melaporkan hanya 35 kematian karena virus. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler