Sukses Mengantarkan Kandidat Menang di Pilkada

Senin, 21 Desember 2015 – 20:20 WIB
Sukses Mengantarkan Kandidat Menang di Pilkada. Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Jaringan Suara Indonesia (JSI) berhasil mengantarkan kandidat yang didampingi memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar pada 9 Desember 2015.

Sebagai lembagai survei dan konsultan politik, 12 pasangan yang didampingi, sembilan yang meraup suara tertinggi.

BACA JUGA: Kolinlamil Sambut Kapal Survei Canggih

Empat dari sembilan yang memeroleh kemenangan itu berada di Sulawesi Selatan. Masing-masing, Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Kr Kio di Gowa, Andi Idris Syukur-Suardi Saleh di Barru, Indah Putri Indriani-Thahar Rum (Luwu Utara), serta Andi Sukri Sappewali-Tommy Satria (Bulukumba).

Sementara lima daerah lainya adalah pasangan terpilih di Lampung Selatan Zainudin Hasan- Nanang, Kolaka Timur, maupun di Muna (Sulawesi Tenggara), Rosjonsyah di Lebong (Bengkulu), serta pasangan terpilih di Mamuju (Sulawesi Barat).

BACA JUGA: Kapolda Keluhkan Sistem Pembayaran ke Reserse

Tiga kandidat yang didampingi dan belum berhasil menorehkan kemenangan, yakni Abd Rahman Assegaf-Kamrussamad (Pangkep), Yusran Amirullah-Sudarsono (Lampung Timur), serta Asnawi Syukur - A Rustam Tamburaka di Konawe Selatan


"Khusus Rahman-Kamru, serta Yusran-Sudarsono, sebelum pencoblosan, hasil surveinya berada di posisi pertama. Hanya saja, keunggulan duet itu tidak bisa dipertahankan akibat dugaan masifnya politik uang yang dilakukan kubu rivalnya. Meski demikian, selisih dari peraih suara terbanyak, angkanya tergolong tipis," kata Wakil Direktur Eksekutif JSI, Popon Lingga Geni dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (21/12).

BACA JUGA: Soal Kontrak Freeport, Ini Saran Ketua DPD RI

Popon menjelaskan kemenangan yang diraih kandidat yang didampinginya tidak lepas dari rekomendasi yang disarankan mampu dijalankan secara maksimal oleh tim dan relawan, termasuk figur kandidat bisa meyakinkan masyarakat.

"Kekuatan figur kandidat juga menjadi penentu, baik mampu memanfaatkan ruang sosialisasi lebih intens, maupun mampu menjalankan rekomendasi-rekomendasi berdasar riset," ucapnya.

Selain melakukan pendampingan pemenangan, JSI juga sempat melakukan survei di sejumlah wilayah yang menggelar pilkada serentak. Diantaranya di Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Siak (Riau), Pesisir Barat (Lampung), Soppeng, Luwu Timur, Tana Toraja, Majene, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Palu, Buton Utara, Konawe Kepulauan, Tangerang Selatan, Serang, serta Pilgub Kalimantan Selatan.

Berdasarkan pantauan, dari sejumlah pasangan yang didampingi lembaga yang mencatatkan rekor paling presisi hasil hitung cepat dengan hasil rekapitulasi KPU, paling fenomenal di tahun ini, yakni duet Adnan-Karaeng Kio. Pasalnya, Adnan yang maju lewat jalur perseorangan mencatat beberapa sejarah. Seperti bupati terpilih termuda di Sulsel dengan usia 30 tahun.

Di samping itu, kandidat pertama dari jalur independent yang berhasil memenangi pertarungan sepanjang sejarah pilkada di Sulsel. Begitu juga, mematahkan mitos jika putra bupati tak mampu berbuat banyak di pilkada. Catatan lainnya, putra Ichsan Yasin Limpo itu juga mengungguli tantenya sendiri, yakni Tenri Olle Yasin Limpo.

Terkait hasil pilkada serentak dengan beragam peraturan baru, pria yang juga  mantan direktur Pemenangan JSI mengatakan pihaknya punya analisis tersendiri. Misalnya, masa kampanye sekitar tiga bulan, dan terbatasnya kesempatan kontestan melakukan pemasangan atau sosialisasi lewat atribut peraga di ruang publik setelah masa kampanye dimulai.

"Aturan ini tentu saja membuat kandidat-kandiat yang belum dikenal atau belum mencapai elektabilitas maksimal seharusnya melakukan sosialisasi dan pergerakan secara massif dan sistematis sebelum dimulainya kampanye secara resmi," kata Popon.

Sementara itu, Direktur Pemenangan dan Operasional JSI, Irfan Jaya menambahkan, pilkada serentak kali ini menjadi pelajaran tersendiri untuk terus melakukan kajian dan evaluasi tentang kerja-kerja pemenangan yang efektif dan efisien, termasuk soal antisipasi serangan fajar.

"Tentu saja banyak tuntutan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan konsep pendampingan dengan regulasi di pilkada serentak. JSI akan terus berbenah soal itu, termasuk sumber daya manusia," pungkas Irfan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Dilantik Jokowi, Ketua KPK: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler