jpnn.com, BEIJING - Tiongkok menyatakan, ilmuwan yang mengedit gen bayi pertama di dunia bertindak secara ilegal. Saat ini profesor He Jiankui jadi tahanan rumah.
Dilansir dari BBC pada Senin (21/1), media Pemerintah Tiongkok mengatakan, He Jiankui mengedit gen bayi karena beberapa motif, salah satunya adalah demi ketenaran dan kekayaan.
BACA JUGA: Tiongkok dan Iran Ketemu di Perempat Final Piala Asia 2019
Klaim He Jiankui bahwa dia berhasil merekayasa gen bayi kembar sehingga mereka tidak terkena HIV disambut dengan skeptis dan kemarahan. Penyelidik mengatakan, He menghadapi hukuman serius.
He mengatakan pada pertemuan puncak genom di Hongkong pada bulan November, kalau ia bangga dengan pekerjaannya mengedit gen. Padahal itu merupakan praktek yang dilarang di sebagian besar negara, termasuk Tiongkok.
BACA JUGA: Tampilkan Produk Andalan Indonesia, KBRI Ikut HIFE 2019
Pengumumannya disambut dengan kecaman dari ratusan ilmuwan Tiongkok dan ilmuwan internasional. Mereka mengatakan, Setiap aplikasi pengeditan gen pada embrio manusia untuk tujuan reproduksi itu tak etis.
Klaim He belum diverifikasi. Namun penyelidik mengatakan, pekerjaannya He telah menghasilkan kelahiran bayi kembar dan perempuan lain telah hamil dengan bayi yang gennya diedit.
BACA JUGA: Mengintip Ruang Kemarahan di Tiongkok: Bayar Rp 367 Ribu Bebas Hancurkan Apa Saja
Penyelidik dari Pemerintah Provinsi Guangdong mengatakan, dokter tersebut telah mengumpulkan dana sendiri dan dengan sengaja menghindari pengawasan. He juga diduga menggunakan teknologi dengan tingkat keamanan yang tidak pasti untuk melakukan pengeditan gen embrio manusia.
Penyelidik mengonfirmasi bahwa He telah merekrut delapan pasangan untuk berpartisipasi dalam eksperimennya, menghasilkan dua kehamilan.
Mereka mengatakan, bayi kembar yang dijuluki Lulu dan Nana lahir pada bulan November, dan berada di bawah pengawasan medis. Sejak He mengumumkan eksperimennya, ia menjadi tahanan rumah di Shenzhen. (JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gwadar
Redaktur & Reporter : Adil