jpnn.com - JAKARTA – Ibarat dam, perubahan PT Askes menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) ini dibuka pintu airnya. Makanya, desakan dan tekanan arusnya pun mengalir deras dan keras.
Untung, manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendukung penerapan BPJS Kesehatan itu. BRI mengerahkan seluruh jaringannya untuk melayani masyarakat.
BACA JUGA: 19 Rute Merpati Ditawarkan ke Maskapai Lain
"Ini adalah program pemerintah yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Tentu BRI sebagai bank milik negara, kami wajib mengawal implementasi BPJS sampai sukses," ujar Direktur Utama (Dirut) BRI, Sofyan Basir, Minggu (9/02). Kebetulan, bank milik BUMN ini memiliki jaringan terluas dan hampir semua ada di kecamatan dari Sabang sampai Merauke.
Sofyan menyebutkan, kesiapan jaringan layanan BRI sudah siap hingga ke pelosok Desa. Kata dia, itulah untungnya menggunakan network BRI untuk memberikan layanan terbaik bagi implementasi BPJS Kesehatan. Per 31 Desember 2013, jaringan outlet konvensional BRI sudah 9.808 buah, E-channel terdiri atas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 18.292 buah, Electronic Data Capture (EDC) sebanyak 85.936, CDM 192, kiosk 100, dan e buzz sebanyak 50 buah.
BACA JUGA: Berharap Merpati Tetap Mengudara di Indonesia Timur
Dengan sumber daya itu, BRI siap menyukseskan program-program BPJS. Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basir bersama Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menandatangani Perjanjian Kerjasama Layanan Pendaftaran Kepesertaan Aktif dan Penyediaan Jaringan Komunikasi Data Pada Fasilitas Kesehatan yang telah Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, hari Minggu 9 Februari 2014 di Bengkulu.
Sofyan mengatakan, selain itu, layanan teknologi informasi (TI) BRI juga siap melayani peserta BPJS. "Kami juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terbesar dan terampil untuk membantu peserta BPJS. Jadi, tidak perlu khawatir," katanya.
BACA JUGA: Kemenhub Sarankan Merpati Jadi Perusahaan Baru
Sebagai mitra BPJS Kesehatan, BRI akan membuka proses pendaftaran para peserta baru, pembayaran premi, hingga nantinya pembayaran klaim.
Sofyan menjelaskan BRI juga akan mengerahkan layanan TI BRI yang sudah terintegrasi disemua jaringan. “Pelayanan ini membutuhkan dukungan layanan Teknologi Informasi yang handal serta reliable, dan BRI siap untuk melayani semuanya. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Untuk sistem pendaftaran kepesertaan BPJS, BRI menjadi satu-satunya bank yang telah melakukan Integrated System dengan aplikasi pendaftaran yang ada di BPJS Kesehatan. Sehingga data peserta baru yang masuk via teller BRI akan langsung terhubungkan ke dalam database BPJS Kesehatan, dan akan langsung mendapat nomor Virtual Account.
Integrasi sistem ini tentunya akan makin memudahkan masyarakat untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, karena langsung dapat mendaftar di seluruh unit kerja BRI. "Tinggal datang dan daftar di unit kerja BRI seluruh Indonesia, sangat mudah. Dan hal ini juga berarti effisiensi bagi BPJS Kesehatan, karena tidak perlu nambah kantor dan SDM," katanya.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk dukungan atas program ini, BRI juga akan mendorong kurang lebih 40 Juta nasabah KUR dan KUPEDES BRI di seluruh Indonesia untuk masuk dalam kepesertaan aktif BPJS.
Untuk pembayaran preminya, para peserta BPJS Kesehatan cukup memasukkan Nomor Virtual account masing-masing peserta dalam Aplikasi BRI Virtual Account (BRIVA). Pembayaran premi ini dapat dilakukan selain di teller dan ATM juga dapat melalui aplikasi Internet Banking dan Mobile Banking BRI. Layanan BRI Virtual Account (BRIVA) ini memberikan kemudahan dalam pemanfaatan sistem layanan jasa perbankan yang cepat, nyaman, modern, dan terpercaya. BRIVA merupakan virtual account perbankan dengan sistem real time online, sehingga seluruh pembayaran premi peserta BPJS melalui BRI Virtual Account dapat langsung tercatat secara real time on line di sistem kepesertaan BPJS.
“Ke depannya, BRI juga akan memberikan fasilitas Auto Debet bagi para peserta, sehingga nantinya mereka tidak perlu lagi datang ke unit kerja BRI atau e-Channel BRI, karena rekeningnya telah terdebet otomatis unuk pembayaran preminya,” papar Sofyan.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank BRI Muhamad Ali mengatakan membludaknya jumlah peserta BPJS Kesehatan sampai ke pelosok di Tanah Air, membutuhkan layanan perbankan terintegrasi sampai ke desa-desa. “Awal Februari 2014 tercatat lebih dari 116 juta jiwa peserta, dengan 381 ribu jiwa diantaranya merupakan peserta BPJS Mandiri. Adapun target di 2014 dapat mencapai 140 juta jiwa. Dan di Tahun 2019 nanti diharapkan seluruh penduduk Indonesia telah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan atau berjumlah 270 juta jiwa. Tentu butuh layanan perbankan yang massif,” ujar Ali.
Kerjasama Jaringan Komunikasi
Dalam kerjasama itu, BRI juga ditunjuk sebagai bank yang akan menyediakan jaringan komunikasi data kepada lebih dari 2000 Rumah Sakit (RS), dan lebih dari 10ribu Klinik serta Puskesmas yang sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan dan Bank BRI. Keberadaan jaringan komunikasi ini diharapkan akan memberi banyak manfaat dan kemudahan bagi fasilitas kesehatan (seperti RS, klinik dan puskesmas) untuk menjalankan pengelolaan keuangannya dan proses penggantian biaya, sehingga dapat memberikan layanan kesehatan terbaiknya kepada para pasien.
Nantinya proses pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan juga dapat dilakukan di fasilitas kesehatan dengan memanfaatkan jaringan komunikasi ini.
Sementara untuk BPJS Ketenagakerjaan, saat ini proses pendaftaran dan pencairan klaimnya selain dapat dilakukan di 121 kantor BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, juga bisa dilakukan di BRI tepatnya di 500 titik JSPO (Jamsostek Service Point Office - yang merupakan hasil kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dengan BRI) pada 497 Kabupaten/Kota yang terdapat di kantor unit kerja BRI di seluruh Indonesia; selain itu BRI juga melayani pembayaran premi di seluruh unit kerja BRI, di lebih 18ribu ATM BRI, melalui Internet banking dan Mobile Banking BRI. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Targetkan Raup Rp 4 Triliun dari Mitra Perusahaan
Redaktur : Tim Redaksi