Sukseskan Tax Amnesty, Siapkan One Stop Service

Kamis, 11 Agustus 2016 – 13:23 WIB
BEI. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Program pengampunan pajak alias tax amnesty menjadi salah satu pilar penting untuk ekonomi. Kebijakan tersebut akan menentukan persepsi dan kepercayaan pelaku pasar.

Pasalnya, dampak tax amnesty sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pasar modal Indonesia tidak setengah-tengah menyongsong tax amensty.

BACA JUGA: Properti SOHO Makin Seksi, Ini Strategi Intiland

Persiapan untuk mendukung aplikasi kebjiakan itu dari sisi regulasi maupun infrastruktur telah disiapkan dengan begitu rapi. Jadi, tidak ada alasan pemodal tak mendapat pelayanan maksimal. ”Istilahnya, one stop service,” tutur Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Rabu (10/8).

Layanan terpadu itu, bilang Tito, akan memudahkan para wajib pajak (WP) dalam berkonsultasi seputar amnesti pajak. Juga pembayaran tarif amnesti pajak, menjawab pertanyaan produk investasi pasar modal dengan gateway seperti perusahaan efek.

BACA JUGA: Rasio Kredit Bermasalah Perbankan Masih Tinggi

”Keberhasilan kebijakan itu akan berdampak positif terhadap pengelolaan fiskal negara. Dan, aktivitas ekonomi secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Investor akan sangat menantikan kesungguhan program amnesti pajak. Karena itu, keseriusan proyek tersebut akan sangat menentukan. Apalagi, saat ini, jumlah investor terus mengalami pertumbuhan secara signifikan.

BACA JUGA: Xiaomi Redmi 3S Resmi Dipasarkan di India, Indonesia Kapan?

Paruh pertama tahun ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor lewat Single Investor Identification (SID) menjadi 491.116 orang, atau menanjak 26 persen dari posisi sama tahun lalu 388.960 investor.

Secara komposisi, mayoritas investor merupakan perorangan lokal, dengan jumlah 475.112 investor atau 97 persen dari total jumlah investor. Jumlah investor perorangan lokal itu meningkat 27 persen dari edisi sebelumnya 373.830.

”Itu sebagai bukti kepercayaan pelaku pasar terhadap pasar modal. Jadi, program tax amnesty harus benar-benar dikanal supaya investor makin bertambah,” tegas Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi.

Jumlah sub rekening efek (SRE) juga meningkat 25 persen menjadi 618.251 dari sebelumnya 494.425. Pemanfaatan AKSES oleh investor juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen.

Meski begitu, berdasar komposisi kepemilikan, total aset saham tercatat di C-BEST pada Juli 2016 masih didominasi investor asing dengan persentase kepemilikan 64 persen.

Persentase itu tidak berubah dari tahun sebelumnya. ”Secara nilai, kepemilikan investor asing nasik sembilan persen. Dan, nilai kepemilikan saham investor domestik meningkat delapan persen dari tahun sebelumnya," ucapnya. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fiesta White Tea Memperoleh Best Innovator In White Tea


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler