Sukur Nababan: Jangan Pernah Remehkan Megawati

Senin, 18 Oktober 2021 – 18:53 WIB
Ketua DPP PDIP Sukur Nababan. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Suara miring terhadap Megawati Soekarnoputri yang baru saja didapuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah kebablasan. Apalagi yang mengaitkan dengan status pendidikan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur H Nababan mengatakan tolok ukur pemimpin sukses adalah kebijakannya. Bukan lantaran status sosial, atau jenjang akademik yang disandangnya.

BACA JUGA: Akademisi Sebut Pengangkatan Megawati sebagai Dewan Pengarah BRIN Memiliki Dasar Kuat 

“Pemimpin itu wisdom-nya. Ibu Megawati jelas prestasinya. Kami, PDI Perjuangan bisa sebesar seperti sekarang ya karena Ibu Mega. Jadi, enggak perlu klaster akademisi yang wah,” ungkap Sukur di Jakarta, Senin (18/10).

Pernyataan Sukur ini, menjawab nyinyiran pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun. Dalam tayangan YouTube Refly menyebut Megawati tak lulus S1.

BACA JUGA: Pelantikan Megawati di BRIN Sudah sesuai Aturan Hukum, Ini Penjelasannya

Menurut Sukur, Megawati bukan drop out namun ada situasi politik yang menciptakan itu.

“Saat ini, banyak sekali gelar akademis diperoleh Ibu Mega. Doktor dari berbagai universitas di Indonesia, bahkan Korea, China dan terbaru Rusia,” ungkapnya.

BACA JUGA: Berita Duka, Yan Bastian Meninggal Dunia, Kami Berbelasungkawa

Suka atau tidak, kata Sukur, Megawati adalah pemimpin yang baik. Sosok perempuan yang memiliki kemampuan manajerial mumpuni.

Buktinya, kata Sukur, PDI Perjuangan yang awalnya parpol tak dilirik, kini menjadi mesin politik papan atas.

Lantaran memiliki basis massa ideologis yang jelas dan mayoritas di Indonesia.

“PDI Perjuangan bisa sebesar saat ini, bisa menang Pileg dan Pilpres dua kali berturut-turut, jelas prestasi Ibu Mega," ungkapnya.

Kembali ke soal Refly, anggota Komisi V DPR ini mempertanyakan prestasi Refly Harun ketika menjabat Komisaris Jasa Marga.

"Ketika diberi kesempatan menjadi komisaris Jasa Marga, prestasinya apa?. Bukannya keuangan Jasa Marga terseok-seok. Sebenarnya, apa prestasinya Bung Refly Harun yang bergelar doktor itu,” tanya politikus Batak asal Siborong borong ini.

Masih kata Sukur Nababan, ketika menjadi presiden, Megawati berhasil mengelola anggaran yang hampir bangkrut menjadi sehat. Di era Megawati lahirlah sejumlah badan yang berperan strategis. Semisal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Ibu Mega juga salah satu inisiator BRIN. Beliau menginginkan seluruh tata kelola birokrasi haruslah berlandaskan riset dan penelitian,” ujar Sukur Nababan.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler