jpnn.com, JAKARTA - Kemudahan akses dan gaya hidup (lifestyle) mobile membuat generasi milenial memilih tinggal di apartemen.
Menariknya, generasi milenial rela bersempit ria. Mereka, tidak mempermasalahkan terbatasnya ruang.
BACA JUGA: Ikuti Jejak Lotus, Debenhams Segera Tutup
"Apartemen menjadi pilihan dengan sejumlah faktor. Dekat dengan stasiun kereta api (KA), terminal angkutan, akses jalan raya dan tentu mudah mengakses transportasi online," tutur Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan beberapa waktu lalu.
Ike menyebut soal harga ternyata tidak terlalu dirisaukan.
BACA JUGA: Pengembang Properti Incar Area di Sekitar LRT
Banderol harga paling diinginkan untuk menebus apartemen di jantung ibu kota di kisaran Rp 700 juta.
Apartemen itu memiliki tipe dan ukuran kamar antara 30-40 meter persegi.
BACA JUGA: Gandeng Alumni Undip, BTN Bangun Apartemen Harga Rp 340 Juta
Dengan kemudahan yang ditawarkan itu, sebagai pekerja kantoran, generasi milenial sangat terbantu.
”Ya, rata-rata mereka masih berusia antara 25-35 tahun,” imbuh Ika.
Selama ini, sambung Ike, apartemen tidak banyak dilirik.
Berdasar temuan survei tahun lalu, peminat apartemen hanya 35 persen.
Nah, temuan terbaru mengungkap fakta sebaliknya.
Generasi milenial sebagai sasaran survei menjatuhkan pilihan pada hunian vertikal dengan porsi 53 persen.
”Itu juga didukung supply apartemen yang begitu masif sejak tahun lalu,” bebernya.
Di sisi lain, kaum milenial dipastikan bakal sulit untuk dapat memiliki rumah tapak.
Sebab, secara harga, rumah di era saat ini terus menanjak. Kondisi itu tidak diiringi dengan pendapatan.
Karena itu, kehadiran sebuah platform untuk membantu generasi milenial mencari hunian sangat krusial.
”Kaum milenial banyak berbelanja gawai meski tidak semuanya,” tegas ekonom Atmajaya A Prasetyantoko. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Kuasai 40 Persen Pangsa Pasar Anak Muda
Redaktur & Reporter : Ragil