jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengaku prihatin setelah mendengar jeritan para guru agama honorer di seluruh Tanah Air.
Menurut Sultan, para guru agama honorer kecewa atas ketiadaan unsur guru pendidikan agama dalam rekrutmen guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru Pegawai Pemerintah dengan Perpanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2021.
BACA JUGA: Guru Honorer di Jateng Antusias Ikut Bimbel PPPK dari Kemendikbud
“Kami sangat prihatin (mendengar jeritan para guru agama honorer, red)r,” ujar Sultan kepada wartawan, Minggu (7/3).
Menurut Sultan, banyak pihak termasuk DPP Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) bereaksi keras atas ketiadaan kuota guru agama dalam proses rekrutmen satu juta guru tahun ini.
BACA JUGA: Kuota PPPK Kemenag Terbatas, Guru Honorer PAI Minta Diangkat jadi PNS
Sultan menilai negara telah abai menjamin keadilan atas hak-hak para guru pendidikan agama.
Padahal, kata dia, guru agama memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru di bidang pendidikan lainnya.
BACA JUGA: TNI AL dan TNI AU Kerahkan KRI Sidat dan 2 Pesawat Tempur F16 di Blok Ambalat, Ada Apa?
Menurut Eks Wakil Gubernur Bengkulu itu, pemerintah seharusnya memperhatikan tuntutan dari AGPAII tersebut.
Sebab, menurut dia, hal ini berkaitan langsung dengan kehidupan kurang lebih 70-80 persen dari total 235 ribu anggota AGPAI yang tersebar ke seluruh pelosok Nusantara.
“Saya brharap pemerintah mempertimbangkan aspirasi para guru pendidikan agama honorer dan AGPAI,” kata Sultan.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich