Sulut Maksimalkan Promosi untuk Gaet Wisatawan

Jumat, 09 Juni 2017 – 01:43 WIB
Ilustrasi pantai. Foto: JPNN

jpnn.com, MANADO -  Promosi! Kata itu terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Promosi yang tepat sasaran diyakini bakal membuat investor maupun wisatawan domestik dan mancanegara mau datang ke Sulut.

BACA JUGA: Genjot Promosi Pariwisata, Berau Terapkan GIS

“Setiap promosi ada tujuan dan targetnya. Contohnya kegiatan yang baru dilakukan dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), yaitu Manado Tourism Investment. Jika tidak ada promosi, bagaimana para investor akan tertarik untuk berinvestasi di Sulut?” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang belum lama ini.

Menurutnya, trade (perdagangan), tourism (pariwisata) dan investment (investasi) tidak bisa dipisahkan.

BACA JUGA: Kunjungan Wisman Melonjak, Hotel di Lombok Panen Banyak

“Kunci dari tiga kata ini terkait dengan promosi. Saat promosi, bukan hanya destinasi wisata yang ditawarkan. Namun, juga atraksi budaya dan kegiatan lainnya yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sulut,” jelas Mewengkang.

Dia mengibaratkan promosi pariwisata dengan promosi produk.

BACA JUGA: Gambar Derawan di Rupiah Terbaru Bikin Berau Kebanjiran Wisatawan

“Produk itu, kan, harus dipasarkan dan diperkenalkan. Boleh pakai video. Namun, orang akan lebih suka untuk melihat secara langsung,” tambah Wewengkang.

Wewengkang mengatakan, promosi wisata memang harus sejalan dengan pembangunan infrastruktur.

Meski setiap promosi memiliki risiko, sambung Wewengkang, hal itu harus dilakukan sepanjang bisa menarik investasi.

“Dengan jalan itu orang bisa datang ke Sulut. Karena kalau tidak dikenal, mereka (wisman dan investor) tidak akan datang. Selain itu, bisa jadi bahan pembelajaran juga tentang apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan pariwisata di Sulut,” jelas Mewengkang.

Dia mengakui, infrastruktur pariwisata memang banyak yang perlu dibenahi.

Namun, pembenahan itu harus dilakukan secara bertahap.

“Dengan promosi diharapkan ada investasi. Seperti teori ekonomi. Kalau dulu kita dengar dengan modal sekecil-kecilnya bisa dapat untung sebesar-besarnya, sekarang lain. Dengan modal tertentu bisa menghasilkan keuntungan tertentu pula. Jadi, dengan modal Rp 1,2 miliar, misalnya, diharapkan dapat keuntungan setidaknya dua kali lipat. Keuntungan itu untuk perlahan-lahan bangun infrastruktur,” tuturnya.

Terkait destinasi wisata unggulan, dia mengklaim semua daerah di Sulut memiliki potensi.

Saat ini, Sulut memiliki setidaknya 14 destinasi wisata unggulan. Di antaranya, Taman Nasional Bunaken, Bukit Kasih Kawangkoan, Pulau Lihaga, dan Pantai Pasir Putih Siladen.

Selain itu, ada pula Waruga Airmadidi, Taman Wisata Alam Tangkoko, Selat Lembeh, Benteng Moraya Minahasa, Gunung Tumpa, dan Bukit Tetempangan.

Sulut juga memiliki Pantai Pal, Pulau Sara, Pulau Mahoro, dan Pulau Makalehi.

“Sebenarnya, semua daerah di Sulut punya spot wisata masing-masing. Namun, kami benahi dulu yang sudah ada. Yang lain masih sementara dan direncanakan untuk pengembangan,” ujar Wewengkang. (ctr-18/can)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo Properti Indonesia Bangun Marina Pertama di Jatim


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler