jpnn.com, BERAU - Keputusan Bank Indonesia menampilkan gambar Kepulauan Derawan pada pecahan Rp 20 ribu memberi berkah bagi Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Kepulauan Derawan terus diserbu wisatawan lokal maupun mancanegara sejak gambarnya mejeng di rupiah emisi 2016.
BACA JUGA: Pelindo Properti Indonesia Bangun Marina Pertama di Jatim
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Mappasikra Mappaseleng mengatakan, destinasi wisata bahari Derawan makin kondang.
Menurut Mappasikra, tingkat kunjungan wisatawan, terutama pada hari libur terus menunjukkan peningkatan.
BACA JUGA: Kutai Timur Jadikan Salam Lima Jari Ikon Pariwisata
Karena itu, pihaknya mengapresiasi Bank Indonesia yang telah memasukkan Derawan sebagai ilustrasi uang pecahan Rp 20 ribu.
“Munculnya Derawan di lembaran uang rupiah ini berperan mendorong pariwisata Berau,” terang Mappasikra beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Bom Kampung Melayu Bikin Kunjungan Wisatawan Naik
Klaim Mappasikra sudah ada buktinya. Sebanyak 50 wisatawan asal Tiongkok, Jepang, Prancis, dan Hong Kong menjelajahi keindahan destinasi wisata di Derawan selama sepekan sejak 22 Mei lalu.
Mereka mengikuti trip ke pulau-pulau di Derawan menggunakan kapal pesiar White Manta.
Sampai akhir Agustus nanti juga ada trip menggunakan kapal pesiar setiap sepuluh hari.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan, pihaknya memiliki banyak alasan mencantumkan Derawan sebagai ilustrasi dalam pecahan uang Rp 20 ribu.
Menurut Rosmaya, BI menyadari bahwa saat ini sangat susah menggantungkan perekonomian melalui eksploitasi sumber daya alam (SDA).
Karena itu, pariwisata harus digenjot untuk mendongkrak perekonomian daerah maupun nasional.
“Kita tidak boleh terpaku pada pertambangan. Kita punya objek-objek wisata yang hebat sekali seperti Pulau Derawan, Maratua, Kakaban dan Sangalaki,” ujar Rosmaya.
Potensi wisata itu, sambung Rosmaya, berpeluang menjadi penyumbang utama untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Berau dan Kaltim.
Syaratnya, semua pihak harus bahu-membahu mengelola potensi wisata itu dengan maksimal.
“Selama ini, PDRB wilayah Kaltim, termasuk Berau mayoritas dari sektor pertambangan. Saat harga batu bara anjlok, dampaknya seperti yang kita rasakan sekarang,” ucapnya.
Di sisi lain, Rosmaya meminta Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim terus membenahi infastaruktur pariwisata.
“Supaya (wisatawan) mudah datang, aksesibilitas perlu diperbaiki. Bandara dan pelabuhan di Maratua adalah sinyal untuk mengundang wisatawan,” kata Rosmaya. (hms22/app)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengecewakan, PLN Dinilai Tak Bisa Diandalkan
Redaktur & Reporter : Ragil