Sumaryanto Dinilai Gunakan Jabatan untuk Pemilu IA ITB

Selasa, 29 November 2011 – 14:48 WIB
JAKARTA - Kandidat Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Sumaryanto menyerahkan 500 unit sepeda dalam acara gowes di Bandung.  Penyerahan sepeda itu dinilai anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani sebagai ajang kampanye menjelang pemilihan ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB). 

Menurut politisi Partai PPP itu, Sumaryanto saat ini duduk sebagai salah seorang Deputy di Kementerian BUMN yang diduga memanfaatkan jabatannya dengan cara mengatasnamakan program CSR BUMN lalu menyerahkan 500 unit sepeda untuk mengkampanyekan dirinya dalam Pemilu IA ITB.

"Ini Ini jelas memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadinya dan ini berbahaya betul," kata Ahmad Yani, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (29/11).

Apalagi ada pengakuan dari Sumaryanto yang mengatakan bahwa terpilihnya sejumlah Dirut BUMN yang saat ini berasal dari alumni ITB adalah karena usaha Sumaryanto menempatkannya di BUMN-BUMN"Berarti ada KKN Alumni Perguruan Tinggi untuk menempatkan kawan-kawannya di direksi dan komisaris BUMN," tegas Ahmad Yani.

Menurut Ahmad Yani, memang dulu ada info tentang adanya penempatan direksi-direksi BUMN oleh ikatan alumni

BACA JUGA: Fokus Cari Korban, Belum Ada Tersangka

Dengan informasi dan memang diaminkan oleh Sumaryanto yg merupakan Deputy BUMN, dengan menempatkan Dirut PLN dari alumni ITB, membuka lagi isu tersebut.

"Pernyataan Sumaryanto itu sekaligus berseberangan dengan keterangan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengatakan bahwa Dirut PLN dipilih berdasarkan kompetensinya," ungkap anggota DPR dari Sumatera Selatan itu.

Tindakan-tindakan ini harus dihentikan, apalagi menurut Ahmad Yani, pemanfaatan jabatan untuk pemilu IA ITB sudah keterlaluan, menurut informasi seperti pemanfaatan Jasa Marga, dimana beberapa kegiatan seperti golf dan pemanfaatan ruang publik untuk spanduk di jalan TOL di Cipularang dan Jagorawi.

"Saya heran, untuk merebut Ketua Alumni saja sudah seperti itu, apalagi untuk pemanfaatan jabatan lainnya
Dan ini berbahaya bagi reformasi BUMN di lingkungan Kementerian BUMN," imbuhnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Mahfud Minta Polisi Jangan Ngambek

BACA JUGA: KPK Buka Lagi Kasus Dugaan Suap Innospec

BACA ARTIKEL LAINNYA... 88 Ribu Jembatan Membentang di Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler