88 Ribu Jembatan Membentang di Indonesia

Selasa, 29 November 2011 – 13:33 WIB

JAKARTA—Kasus ambruknya jembatan, sebenarnya sudah sering terjadiApalagi bila jembatan tersebut dibangun dengan pondasi seadanya

BACA JUGA: Mabes Polri Ngaku Kekurangan Personil

Namun ambruknya jembatan Kutai Kertanegara, Sabtu (26/11), seolah menjadi tamparan keras bagi pemerintah
Selain dibangun dengan tekhnologi tingkat tinggi, inilah kasus ambruknya jembatan di era modern yang cukup parah

BACA JUGA: Polri Akan Periksa Semua Korban yang Selamat



Bila melihat usianya yang baru 10 tahun saja sudah ambruk, wajar kiranya bagi pemerintah daerah (Pemda) turut waspada
Terutama bagi Pemda yang memiliki banyak jembatan

BACA JUGA: Tragedi Ambruknya Jembatan di Dunia

Mulai sekarang, patut dipertanyakan apakah jembatan yang berdiri, sudah memiliki standart perawatan dan uji kelaikan.

Berdasarkan data dari Indonesianbridgeinformation, dengan 17.000 pulau kecil dan lima pulau besar, Indonesia saat ini diperkirakan memiliki 88 ribu jembatanSebagian besar melintasi sungai kecilUntuk ruas jalan nasional dan provinsi saja memiliki sekitar 32 ribu jembatan dengan panjang total sekitar 54 ribu meter. 

Sejak dibangun dengan metode rangka baja di era 70-an dan 80-an, beberapa teknologi pembangunan jembatan telah berhasil membangun jembatan yang cukup strategisJembatan dengan bentangan utama lebih dari 100 meteran dan dibangun dengan tipe jembatan rangka baja bisa terlihat pada jembatan Kerasak (122,5m) dan jembatan Danau Bingkuang di Riau (120m).

Yang menggunakan tipe jembatan Prestressing Cantilever Box adalah Jembatan Rajamandala di Jabar (132m), Jembatan Serayu Kesugihan di Jateng (128m) dan Jembatan Rantau Berangin di Riau (121m).

Tipe Jembatan Balance Cantilever Concrete Box Girder digunakan pada jembatan Tonton-Nipah (160m) dan Jembatan Setoko-Rempang (145m) di BatamSedangkan jembatan dengan tipe pelengkung baja adalah Jembatan Kahayan di Kalteng (150m).

Sementara jembatan dengan bentangan utama lebih dari 200 meteran, diantaranya terdiri dari tipe jembatan gantung seperti jembatan Memberamo di Irian Jaya (235m) dan Jembatan Barito di Kalsel (240m), Jembatan Mahakam 2 (Kukar) di Kaltim (270m).  Jembatan ini yang kemudian ambruk pada Minggu (26/11) lalu.

Sedangkan tipe Jembatan Cable Stayed adalah Jembatan Batam-Tonton di Batam (350m)Tipe Jembatan Pelengkung Beton adalah Jembatan Rempang-Galang di Batam (245m) dan tipe Jembatan Cable Stayed terbaru adalah Jembatan Suramadu di Jawa Timur (total panjang 5.438m dg main bridge 192+434+192 m).

Dalam keterangannya, Dirjen Bina Marga Kemen PU Djoko Murjanto di Jakarta menuturkan, jembatan Kartanegara sendiri memiliki panjang bentang 470 meter‘’Ini sudah masuk kategori jembatan panjang,’’ katanya

Sayangnya, diketahui bahwa beberapa jembatan dengan bentang panjang dan pendek di Indonesia, petunjuk atau pedoman perawatan jembatannya masih belum diedarkanDjoko menuturkan, jika jembatan Kartanegara merupakan salah satu kajian kasus untuk menyusun pedoman perawatan jembatan dengan bentang panjang"Tapi pedoman belum selesai, ternyata lebih mendahului (runtuh, Red)," ujarnya.

Menurut Djoko, ada perbedaan antara pedoman perawatan jembatan bentang pendek dan jembatan bentang panjangDia mengklaim jika perawatan jembatan bentang panjang lebih rumit dan butuh perhatian khusus ketimbang perawatan jembatan bentang pendek.

Kemen PU berjanji akan segera menuntaskan pedoman perawatan untuk jembatan bentang panjangMereka tidak ingin ada kasus jembatan bentang panjang yang runtuh setelah kasus jembatan KertanegaraJembatan bentang panjang yang paling dipantau serius oleh Kemen PU adalah jembatan Suramadu

Jika pedoman khusus perawatan jembatan bentang panjang tidak segera diterbitkan, kasus robohnya jembatan Kartanegara bisa terulang di jembatan bentang panjang lainnyaJika sudah begini, tentu kehati-hatian dari Pemda khususnya Dinas PU juga sangat pentingJangan sampai terjadi lagi tragedi jembatan ambruk lainnya apalagi sampai memakan korban jiwa.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Pertanahan Meningkat, SBY Diminta Turun Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler