Sumbar Butuh 263 Bidan Desa

Senin, 19 Juli 2010 – 11:24 WIB
PADANG- Sebanyak 263 desa di Provinsi Sumatera barat (Sumbar) belum memiliki bidan desaKekosongan bidan desa ini tersebar di lima kabupaten/kota, yakni Padangpariaman, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat dan Sijunjung

BACA JUGA: Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan



Untuk mengatasi hal itu, Dinas Kesehatan Sumbar  akan memprioritaskan penerimaan  Pegawai Tidak Tetap (PTT)  bidan desa ke lima daerah tersebut.

"Idealnya satu desa  satu bidan
Penempatan bidan desa di daerah terisolir  selama ini, diakui sering bermasalah

BACA JUGA: Ban Pecah, Merpati Tergelincir di Teluk Bintuni

Rata-rata mereka mengeluhkan insentif yang mereka terima tak sebanding dengan biaya yang harus mereka keluarkan di daerah tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri usai Peringatan HUT ke-59 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Hotel Basko Grand Mall, Minggu (17/7).

Begitu kontrak habis, bidan desa tidak mau lagi memperpanjang kontraknya di daerah terisolir tersebut
"Tentu kita tak bisa membiarkan bidan PTT itu terlantar

BACA JUGA: Kotamobagu Selatan Diteror Cikungunya

Harus ada solusi buat mereka," tambah Rosnini

Dalam waktu dekat ini, jelas Rosnini, Dinkes Sumbar akan menerima  tembusan surat persetujuan dari Departemen Kesehatan mengenai kenaikan insentif bidan desa.  Ditanya berapa jumlahnya, Rosnini mengaku belum tahu.

Di tempat yang sama, Pengurus Daerah IBI Sumbar, Mulyati Rivai mengatakan saat ini bidan desa hanya mendapat insentif Rp560  ribu perbulan"Angka ini diakui, masih di bawah standarTahun ini, jumlah bidan di Sumbar mencapai 3.500 orangAgustus mendatang, Sumbar  akan mendapat tambahan 1.000 bidan dari  28 akademi kebidanan di SumbarBidan yang baru lulus akan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu," ulasnya

Peringatan HUT ke-59 IBI tahun ini mengambil tema "Peningkatan Profesi Bidan Mendukung Pencapaian MDGs"Seorang bidan harus meningkatkan pengetahuannya  untuk  mendukung  pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)"Sasaran MDGS adalah mengurangi kematian anak balitaJika bidan bekerja professional, akan banyak anak dan ibu yang akan terselamatkan," ulasnya.
 
Sementara itu, Asisten II Setprov Sumbar, Syarial mengatakan tahun 2006, kematian ibu mencapai 230/100 ribu kelahiran hidupArtinya, setiap 100 ribu  ibu yang melahirkan, 230 ibu meninggal saat persalinanTahun 2009 , angka itu turun menjadi  209/100 ribu  kelahiran hidup. 

Demikian juga dengan tingkat kematian bayi, mengalami penurunan dari tahun 2006, 36/1.000 kelahiran  hidup menjadi 26/1.000 kelahiran hidup"Tingkat derajat kesehatan kita sudah cukup baikNamun demikina, kita masih memerlukan peningkatan kesehatan bagi tenaga-tenaga kesehatan yang kita miliki," ucapnya.(a/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Beternak, Lahan Transmigran Diterlantarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler