BACA JUGA: Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan
Untuk mengatasi hal itu, Dinas Kesehatan Sumbar akan memprioritaskan penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) bidan desa ke lima daerah tersebut.
"Idealnya satu desa satu bidan
BACA JUGA: Ban Pecah, Merpati Tergelincir di Teluk Bintuni
Rata-rata mereka mengeluhkan insentif yang mereka terima tak sebanding dengan biaya yang harus mereka keluarkan di daerah tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri usai Peringatan HUT ke-59 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Hotel Basko Grand Mall, Minggu (17/7).Begitu kontrak habis, bidan desa tidak mau lagi memperpanjang kontraknya di daerah terisolir tersebut
BACA JUGA: Kotamobagu Selatan Diteror Cikungunya
Harus ada solusi buat mereka," tambah RosniniDalam waktu dekat ini, jelas Rosnini, Dinkes Sumbar akan menerima tembusan surat persetujuan dari Departemen Kesehatan mengenai kenaikan insentif bidan desa. Ditanya berapa jumlahnya, Rosnini mengaku belum tahu.
Di tempat yang sama, Pengurus Daerah IBI Sumbar, Mulyati Rivai mengatakan saat ini bidan desa hanya mendapat insentif Rp560 ribu perbulan"Angka ini diakui, masih di bawah standarTahun ini, jumlah bidan di Sumbar mencapai 3.500 orangAgustus mendatang, Sumbar akan mendapat tambahan 1.000 bidan dari 28 akademi kebidanan di SumbarBidan yang baru lulus akan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu," ulasnya
Peringatan HUT ke-59 IBI tahun ini mengambil tema "Peningkatan Profesi Bidan Mendukung Pencapaian MDGs"Seorang bidan harus meningkatkan pengetahuannya untuk mendukung pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)"Sasaran MDGS adalah mengurangi kematian anak balitaJika bidan bekerja professional, akan banyak anak dan ibu yang akan terselamatkan," ulasnya.
Sementara itu, Asisten II Setprov Sumbar, Syarial mengatakan tahun 2006, kematian ibu mencapai 230/100 ribu kelahiran hidupArtinya, setiap 100 ribu ibu yang melahirkan, 230 ibu meninggal saat persalinanTahun 2009 , angka itu turun menjadi 209/100 ribu kelahiran hidup.
Demikian juga dengan tingkat kematian bayi, mengalami penurunan dari tahun 2006, 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 26/1.000 kelahiran hidup"Tingkat derajat kesehatan kita sudah cukup baikNamun demikina, kita masih memerlukan peningkatan kesehatan bagi tenaga-tenaga kesehatan yang kita miliki," ucapnya.(a/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Beternak, Lahan Transmigran Diterlantarkan
Redaktur : Tim Redaksi