jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumsel memutuskan batal menjadi tuan rumah MX GP 2018.
Pemerintah lebih memilih fokus menjadi tuan rumah Asian Games XVIII/2018 bersama DKI Jakarta.
BACA JUGA: Truk Terbalik, 5 Ton Mi Tumpah ke Jalan
“Kami tidak bisa melalui ketentuan Inasgoc (panitia Asian Games) dan KOI (Komite Olahraga Indonesia). Bahwa menjelang Asiang Games harus steril dalam arti sarana dan prasarana, karena ada tes event.
“Mohon dimaklumi semangat yang mengebu-gebu kami tidak berani melanggar kepentingan lebih besar Asian Games. Kita jaga baik-baik jangan dicederai,” ujar I Gusti Bagus Surya Negara Staf Khusus Gubernur Sumsel pada awak media di Ruang Rapat Bina Praja, Jumat (8/9).
BACA JUGA: Wako Tagih Janji Pusat Agar Kirim 220 Ribu Blangko e-KTP
Kejuaraan motocross paling bergengsi di dunia ini sejatinya akan dilaksanakan di Sirkuit Jakabaring. PT Jakabaring Sport City sebagai pengelola kawasan pusat olahraga Jakabaring telah menyiapkan lahan 15 hektar persis di samping Stadion Menembak.
Tujuh hektar untuk lintasan sepanjang 1,8 km dan sisanya kebutuhan tribun penonton, paddock peserta, panpel (RC dan OC) dan area parkir.
BACA JUGA: Siap Bersinergi, Driver Online Berharap Tak Ada Sweeping
Bahkan dalam kalender Youthstream promotor MX GP sudah terpampang Palembang sebagai tuan rumah seri ke-11, 8 Juli 2018. “Coba kita bayangkan kalau kita mematangkan MX GP, penimbunan butuh empat bulan sekitar 150 kubik tanah.
Kemudian tanah itu baru bisa mati 6 bulan. Ya, sekarang sudah September, sedangkan 17-23 Oktober sudah ada tes event voli pantai,” terang Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) ini.
“Sehingga kami sudah surati promotor MX GP (A Judiarto selaku promotor lokal) untuk ditunda 2019. Jangan khawatir kita secara ikatan emosional sudah ada perjanjian meski tidak tertulis,” tukas wakil ketua KONI Sumsel ini.
Kenapa tidak dialihkan saja? “Karena asal muasalnya untuk promosi Asian Games dan mempromosikan JSC. Kita menjual JSC sebagai kawasan olahraga terintegrasi. Pertimbangan efisiensi kalau bangun diluar apakah ditinggal begitu saja usai pelaksanaan.
“Kalau di Jakabaring bisa di urus PT JSC. Sekali lagi mohon maaf pada para penggemar moto cross, karena pak Gubernur (Alex Noerdin) berpikir kedepan bukan hanya untuk event internasional, namun juga buat pecinta dan crosser lokal,” terang dia.
Ridwan Tumenggung stap pribadi Gubernur Sumsel menambahkan 2019 kemungkinan juga akan dilaksanakan Juli. “Kalau kita ambil seri pertama (Februari) biasanya musim hujan. Karena kalau Juli ada break kompetisi. Jadi crosser akan berlibur sebelum mereka balapan. Harapan kita mereka bisa lebih lama berada di Palembang,” timpal Ridwan.
Pria yang juga penggagas MX GP di Palembang ini menambahkan meski mundur sponsor tetap komitmen. “Ada beberapa sponsor tetap akan suport. Diantaranya perbangkan dan perusahaan minyak. Bedanya MX GP, tuan rumah bebas cari sponsor.
“Sumsel juga akan dapat 35 persen dari penghasilan selama kejuaraan. Sedangkan untuk parkir penonton, ticketing, dan merchandise bisa dikelola sendiri. Kejuaraan disiarkan langsung FOX TV ke 123 negara. Jadi tepat untuk mempromosikan Sumsel ke dunia,” terang dia.
MXGP pertama digelar 1957. Sama seperti MotoGP, event ini juga berada di bawah FIM (Federation Internationale de Motocyclisme). Seperti halnya MotoGP, seri MXGP juga dibagi dalam beberapa kelas. Selain MX GP ada kelas MX2.
“Karena itu diikuti sekitar 60 peserta dari 42 negara. Nah setelah Sumsel batal infonya ada beberapa daerah berebut. Seperti Jabar, Jatim, Jateng dan Mandalika,” terang dia. (ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Organda Ogah Komentari Soal Sopir Angkot Ancam Mogok Massal
Redaktur & Reporter : Budi