Sumsel Harus Waspadai Terorisme saat Asian Games

Kamis, 03 Agustus 2017 – 21:03 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius saat menghadiri Rapat Koordinasi Kominda se-Sumatera Selatan dalam rangka Penanganan Konflik SARA dan Penanggulangan Terorisme di Sumatera Selatan, Kamis (3/8). Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu dan bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rangka menghadapi radikalisme serta terorisme.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius saat menghadiri Rapat Koordinasi Kominda se-Sumatera Selatan dalam rangka Penanganan Konflik SARA dan Penanggulangan Terorisme di Sumatera Selatan, Kamis (3/8).

BACA JUGA: Semua Rumah Dipinggir Rel Proyek LRT Palembang Harus Dikosongkan

“Dalam membangun kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme kita juga harus menyadari kehadiran radikalisme di tengah masyarakat Indonesia yang dinamis. Sementara kita juga menghadapi tantangan global terorisme yang luar biasa,” ujar Suhardi dalam acara yang digelar di Gedung Griya Agung, Palembang.

Mantan Kabareskrim Polri itu menekankan optimalisasi fungsi Kominda dalam mendeteksi benih-benih terorisme dan radikalisme.

BACA JUGA: Soal Ambruknya Crane di Palembang, Tiga Pekerja LRT Diperiksa Polisi

Terutama jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serta Asian Games.

“Kita ini berhadapan dengan ideologi dan targetnya penyebarannya itu anak muda. Adanya radikalisasi di lingkungan remaja dalam tingkat keluarga dan pendidikan. Pola baru terorisme zaman sekarang pun menggunakan media sosial, social messenger bahkan ada rekrutmen terbuka dan baiat online,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.

BACA JUGA: Apes, Dua Penjambret Remuk Diamuk Massa

Karena itu, mantan Kadiv Humas tersebut mengingatkan Kominda dan kepolisian daerah agar selalu waspada.

“Kalau merasa ada gerak-gerik yang tidak biasa dari lingkungan sekitar lebih baik ingatkan dan laporkan. Karena lebih baik mencegah sebelum kejadian,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya itu.

Dalam kunjungannya ke Palembang, Suhardi juga menyempatkan menghadiri acara uji publik terhadap buku petunjuk dalam rangka penindakan aksi terorisme yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta. Palembang oleh Kedeputian II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT.

Dia mengatakan, pelaku aksi terorisme terus berusaha mengembangkan modus dan operandi baru.

Bahkan, bukan tidak mungkin pelaku aksi terorisme akan menggunakan bahan kimia, biologi, radioaktif, dan nuklir (KBRN).

“Ke depannya penggunaan KBRN bukan tidak mungkin akan terjadi. Melihat potensi ancaman ini, maka seluruh  kekuatan di kewilayahan perlu disiagakan dan perlu adanya peningkatan kemampuan bagi para stakeholder di wilayah untuk menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman yang akan dihadapi,” ujar pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini .

Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Depok itu mengatakan, Palembang harus bersiap menghadapi ancaman di Asian Games.

“Aparat pengamanan dan semua stakeholder yang ada di Palembang perlu memberikan perhatian khusus terhadap potensi ancaman tersebut yang mungkin terjadi, baik dalam hal sistem keamanan penyelenggaraan, pengawalan atlet dari dan menuju lokasi kegiatan, dan pengamanan terhadap tamu VIP,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi II BNPT Irjen Pol Arief Dharmawan menjelaskan, kegiatan uji  publik ini diikuti oleh 100 peserta.

Mereka terdiri dari Polda Sumatera Selatan, Kodam II/Sriwijaya, Lanal Palembang, Lanud Srimulyono Herlambang, BPBD Kota Palembang dan Provisnsi Sumsel, Dinas Kesehatan Palembang dan Provinsi Sumsel, RSU Muhamad Husein, RSU Palembang, dan Pemadam Kebakaran Kota palembang.

“Jadi, uji publik ini merupakan sarana untuk  meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam penanggulangan terorisme di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang serta melakukan review penyempurnaan terhadap hal-hal yang ada dalam buku petunjuk. Diharapkan peserta memiliki persamaan persepsi dan terciptanya sinergitas antar instansi yang ada,” ujar almunus Akpol 1984 itu.

Seperti diketahui, kegiatan uji publik buku petunjuk ini menggunakan metode gladi posko atau gladi maket dengan memakai model table top exercise (TTX), full mission profile (FMP), dan practical exercise (PE).

“Modul yang diberikan ini terbagi menjadi prolog, pre incident dan post incident. Modul ini menggambarkan skenario ancaman terorisme pada saat penyelenggaraan Asean Games yang sebagian besar cabang olahrga diselenggarakan di Palembang,” ujarnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Konsumen, Mitsubishi Sediakan Bengkel One Stop Service


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler