jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkinerja positif.
Meski lifting migas baru 96% dari APBN tetapi capaian pengembangan sumur bor mengalami peningkatan yang fantastis.
BACA JUGA: HUT ke-76 RI, Pertamina Bor Sumur ke-6 di Blok Rokan
Direktur Insitut Kajian Energi Akhmad Yuslizar mengatakan jumlah sumur bor pengembangan yang bisa diselesaikan hingga akhir 2021 akan mencapai 538 sumur.
"Jumlah tersebut naik sangat besar. Data SKK Migas menyebut bisa di atas 530 sumur bor yang dikembangkan," kata Akhmad Yuslizar, dalam keterangannya, Jumat (12/11).
BACA JUGA: SKK Migas bersama Para Stakeholders Terus Genjot TKDN
Pria yang karib disapa Yos ini menuturkan bahwa pengembangan yang sudah diselesaikan lebih tinggi dibandingkan capaian pada 2020, sebesar 240 sumur.
"Proyeksi realisasi jumlah sumur bor pada 2021 bisa mencapai sebesar 538 sumur," ujar Akhmad Yuslizar.
BACA JUGA: SKK Migas Targetkan 12 Proyek Hulu Migas On-Stream Tahun Ini Tercapai
Dia menjelaskan ketika pandemi menerpa, kerja SKK Migas tetap strike untuk mendorong pihak K3S positif.
Menurutnya langkah mengamankan rig yang tersedia dan mengoptimalkannya cukup cemerlang. Dia mencontohkan kontrak bersama penggunaan rig oleh beberapa KKKS.
"Langkah ini tidak hanya memberikan kepastian jadwal rig tetapi juga mampu memberikan dampak efisiensi. Jadi, patut diapresiasi," tuturnya.
Aktivis 98 ini juga menilai naiknya harga migas akan berdampak positif bagi investasi terutama keekonomian kontraktor migas.
"Ada gairah investasi pasti berujung pada kenaikan lifting juga," kata Yos .
Dia pun menyarankan agar SKK Migas mendorong pihak K3S untuk bersinergi dengan BUMN, terutama di sektor hulu. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh