jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sunan Kalijaga, mengapresiasi kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam bidang penegakan hukum.
Ditemui di sela-sela diskusi bertajuk Strategi Tentang Dengar Yang Muda: Pemerintahan Jokowi-JK Di Mata Organisas Pemuda di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta pada Senin (12/2), Sunan mengaku ikut mengawasi penegakan hukum era pemerintahan sekarang.
BACA JUGA: Sunan Kalijaga Sebut Taqy Malik Tak Beradab Baik
"Kami mengawasi proses penegakan hukum di era Jokowi-JK, apa yang sudah dikerjakan dan mana yang belum," ucap Sunan.
Melalui program Dengar Yang Muda itulah, HAMI bersama belasan organisasi kepemudaan berdiskusi terkait capaian pemerintah di bidang penegakan hukum.
BACA JUGA: Gugatan Taqy Malik Ditolak Pengadilan, Ini Alasannya
Berbagai hal yang dihimpun akan menjadi masukan bagi pemerintahan ini ke depan.
Harus diakui, katanya, di era Jokowi-JK banyak kebijakan di bidang hukum memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Salah satunya memberikan hukuman maksimal berupa vonis mati bagi bandar narkoba.
BACA JUGA: Video Salmafina Tak Berhijab Heboh, Ini Pembelaan Sang Ayah
"Memang narkoba sudah sangat meresahkan masyarakat, khususnya generasi muda," ucap Sunan.
Berikutnya pemerintah membentuk tim sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) sebagai respons atas keluhan masyarakat tentang maraknya pungli. Dampaknya, kata Sunan, sangat efektif mengurangi pungli di berbagai instansi dari pusat sampai ke daerah.
"Presiden juga memberikan support-nya kepada KPK. Kami sudah cukup melihat bahwa tidak ada pilih kasih dalam proses pemberantasan korupsi. Presiden juga membentuk Badan Siber dan Sandi Nasional yang saat ini dibutuhkan negara kita," tambahnya.
Pada kesempatan itu, HAMI juga memberikan masukan supaya pemerintah membentuk tim penyuluhan hukum untuk masyarakat. Dengan begitu, pemerintah dapat membekali rakyat dengan pengetahuan hukum.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Kevin Mengagumi Pak Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam