jpnn.com, JAKARTA - Duo asal Bali, Sundowners resmi memperkenalkan album perdana yang berjudul Better Than That.
Album tersebut diprakarsai oleh pemain bas, Ben yang juga berlaku sebagai produser.
BACA JUGA: Xandega Persembahkan Lagu untuk Pencinta Kucing
Ben merancang album tersebut sejak dua tahun lalu ketika dirinya bertemu Lily.
Dari percakapan sore hari, keduanya berbagi referensi hingga berlatih musik, lalu muncul sebuah ide konyol.
BACA JUGA: Arash Buana Hadirkan I Really Do Love Her Sebelum Rilis Album
Ben dan Lily ternyata sejak awal bertemu memang sudah memiliki taste musik yang berkesinambungan.
Saat itu, keduanya tidak sengaja menemukan formula di kala demo lagu mulai banyak dihasilkan hingga akhirnya memutuskan melangkah bersama.
BACA JUGA: Menjelang Tampil di Joyland Bali, Lunadira Rilis Album Perdana
Beberapa bulan setelah workshop, Ben dan Lily menentukan arah berlayar, bagaimana akan berselancar.
Langkah awal dimulai dengan peluncuran single pertama bertajuk I Don't Care yang akhirnya membentuk pendirian pada grup bernama Sundowners.
Sejak awal, Sundowners sepakat bahwa ini merupakan grup musik dengan kepribadian yang berbeda di Bali.
Karya kedua akhirnya diluncurkan, lalu disambung oleh lagu ketiga berjudul Masterpiece Of The Sky pada 2023.
Sundowners kemudian memulai panggung pertama di Hard Rock, Kuta sekaligus memperkenalkan karya ke pendengar di Bali.
Ben dan Lily kemudian memproduksi 7 lagu lainnya yang akhirnya menjadi album Better Than That.
Judul album tersebut menjadi tagline yang akan mempengaruhi siapa pun untuk berafirmasi positif terhadap setiap perasaan, pikiran serta langkah kini hingga ke masa
depan.
Better Than That juga merupakan salah satu lagu dari album dari Sundowners.
Meski liriknya mengandung haru, namun nama yang diambil sebagai judul mendefinisikan sesuatu hal yang muncul akan lebih baik.
Album tersebut diharapkan menjadi investasi yang lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa daripada menghamburkan materi ke sasaran yang kurang tepat.
"Ini memang hal baru untuk Sundowners, namun telah menjadi trigger untuk mendatangkan sesuatu lain yang lebih menarik," kata Ben Sundowners.
Ada peran Kevin Suwandhi dalam pengoperasian sesi rekaman album Sundowners.
Selain itu, Thomson Sagala, Gesta Rangga, Rian Razali, Ongky Krisna hingga Bam George juga terlibat untuk sesi instrumen dan penggarapan.
Proses mixing-mastering sekitar 8 lagu dikerjakan oleh Ando Loekito di Artefak Records.
Lewat album Better Than That, Sundowners ingin menunjukkan bahwasanya, konsep dan ide itu tidak akan selamanya terkungkung oleh komersialitas atau apa yang sedang viral.
Sundowners percaya setiap era musik dapat dikembangkan menurut peradaban maupun metode yang dikerjakan setiap band, tentu dengan segala tujuan yang ingin dicapai.
Materi dari Sundowners membawa kembali nuansa musik lawas dengan leburan sound-sound masa kini sehingga semuanya akan terasa menyatu.
"Biarkan telinga pendengar merespons sebuah karya. Karena pada dasarnya, musik menurut Sundowners yaitu untuk sebuah kejujuran berekspresi, tertata secara suara dan gambar yang terkoneksi sehingga penyampaiannya persisten, berwarna dan tentunya lebih mudah," tutup Sundowners.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra