Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ganjar: Ini Sudah Kebangetan

Kamis, 09 September 2021 – 11:30 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram karena aliran Sungai Bengawan Solo kembali tercemar. 

Menurut Ganjar, terjadinya kembali pencemaran aliran Sungai Bengawan Solo akibat limbah industri pengolahan ciu sudah keterlaluan. 

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Lansia Diprioritaskan untuk Vaksin Covid-19

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan tindakan tegas.

"Menurut saya, ini sudah kebangetan karena tidak hanya area di Blora, di Solo juga kena. Jadi, sebenarnya ini yang hari ini coba kita cari," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (9/9). 

BACA JUGA: Yakin Ganjar Bisa Membawa Perubahan untuk Radio dan TV Daerah

Menurut dia, pencemaran Sungai Bengawan Solo kali ini juga masih sama dengan kasus sebelumnya yaitu membuang kotoran atau limbah pengolahan alkohol di sekitar Blora. Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terkait kasus tersebut.

Sebab, pihak yang membuang limbah pengolahan ciu tersebut dinilai telah menantang pemerintah, terlebih dalam kasus sebelumnya sudah diberikan teguran keras.

BACA JUGA: Ganjar: Terima Kasih, tetapi Jangan Euforia Dulu

"Sudah dicek, langsung rapat virtual tadi dengan Kementerian LHK. Tentu saja tim lokal sudah turun, tim nasional juga turun, nanti kita akan proses, kita akan cari," katanya.

Sebagai informasi, tim khusus dari Pemprov Jateng sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan observasi terkait air Sungai Bengawan Solo yang berwarna keruh.

Observasi itu dilakukan setelah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, karena air sungai terindikasi tercemar limbah ciu, tepatnya Selasa (7/9) pagi.

Adapun kasus pencemaran limbah ciu di aliran Sungai Bengawan Solo juga sempat terjadi pada 2019 lalu.  

Saat itu diketahui bahwa pencemaran bersumber dari limbah industri pengolahan ciu di sekitar hulu sungai. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler