jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga Muslim Hafidz menuding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah melakukan ingkar janji dan tidak serius untuk mengurus Sungai Cilamaya yang airnya kini menghitam, bau dan berbusa.
Muslim menyebut Ridwan Kamil sosok yang mengandalkan pencitraan saja di media sosial tanpa kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
BACA JUGA: Masalah Sungai Cilamaya Ditarget Selesai Dua Tahun
“Beberapa hari ini, Sungai Cilamaya menghitam, bau dan berbusa di beberapa wilayah baik di hilir maupun di wilayah setelah perusahaan di Subang dan Purwakarta,” ujar Muslim Hafidz kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Menurut Muslim, Sungai Cilamaya merupakan sungai sepanjang sekitar 97 Km yang terdapat di Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta. Namun, kondisinya saat ini sangat mengenaskan.
BACA JUGA: 14 Tahun Sungai Cilamaya Tercemar Limbah Industri, Ini Kata Dedi Mulyadi
Berdasarkan pantauan Fordas Cilamaya Berbunga yang merupakan organisasi yang concern terhadap masalah lingkungan, Muslim menjelaskan dari hilir sampai tengah Bendung Barugbug, air menghitam pekat dan bau busuk.
“Terpantau Muara Cilamaya, Barahan, Cipancuh, Bendung Barugbug dan Cijunti tampak hitam, bau dan berbusa," ungkap Muslim.
BACA JUGA: Pemdaprov Jabar Akan Susun MoU Terkait Penanganan Pencemaran Sungai Cilamaya dan Cileungsi
Lebuh lanjut Muslim menegaskan meskipun sudah ada Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya), tetapi sekadar peraturan yang tidak pernah dijalankan.
Hal itu dibuktikan dari tidak ada Satuan Tugas (Satgas) yang ditunjuk untuk bergerak membenahi Sungai Cilamaya yang cukup krusial tersebut.
“Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak serius mengurus Sungai Cilamaya dibuktikan dengan tidak dijalankannya Peraturan Gubernur Nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya),” ucap Muslim.
Muslim menilai Ridwan Kamil tidak peka dan tidak memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan yang juga harus menjadi perhatian bersama.
“Sampai hari ini, tepat satu tahun ini belum ada keputusan gubernur terkait personalia Satgas dan Peraturan Gubernur terkait Dokumen Rencana Aksi PPK DAS Cilamaya,” kata Muslim.
Muslim menduga tanda menghitamnya Sungai Cilamaya menjadi sebuah pertanda buruknya akhir masa kepemimpinan Ridwan Kamil.
“Selama menjabat menjadi Gubernur, gerakan untuk menyelamatkan Sungai Cilamaya hanya sebatas wacana saja,” ujar Muslim. (fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari