Sungai Maros Meluap, Kemacetan Panjang Terjadi

Sabtu, 18 Januari 2014 – 00:19 WIB
Kondisi di Jembatan Pasar Sentral Maros, Jalan Jenderal Sudirman mengalami kemacetan akibat meluapnya sungai Maros dan dialihkannya kendaraan dari Jalan AP Pettarani Maros ke Jenderal Sudirman, Jumat pagi, 17 Januari. FOTO: Arini Nurul/Fajar

jpnn.com - MAROS -- Sungai Maros di Kecamatan Turikale Kabupaten Maros meluap, Jumat (17/1). Genangan air setinggi lutut orang dewasa pun tak bisa terhindarkan.

 

Bahkan air menggenangi ruas jalan poros Maros-Makassar di Jalan AP Pettarani Maros. Akibatnya jalan AP Pettarani yang merupakan jalur alternatif pun ditutup dan dialihkan ke Jembatan Pasar Sentral Maros, Jalan Jendral Sudirman.

BACA JUGA: Desak Pemkab Karo Sinkronisasi Data Korban

Sehingga terjadi penumpukan kendaraan dan mengakibatkan kemacetan panjang sekitar dua kilometer. Tidak hanya dijalan AP Pettarani, dibeberapa pemukiman warga pun terendam banjir. Seperti Jalan Bambu Runcing, Jalan Cemara dan Jalan Langsat.

BACA JUGA: Bantuan Rp 2 M untuk PSK Tertahan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Yudhi Indrajaya mengatakan luapan Sungai Maros itu merupakan kiriman dari Kecamatan Tompobulu.

"Karena hulu Sungai Maros itu di Tompobulu, sehingga ketika hujan di hulu maka akan ada kiriman air. Ditambah lagi saat ini air laut pasang," ungkapnya.

BACA JUGA: Ini Hasil Identifikasi Penemuan Jarum Suntik di KBS

Diakuinya meski banjir mulai surut, namun pihaknya terus melakukan pemantauan. "Jadi langkah-langkah yang kami lakukan selain memantau perkembangan air Sungai Maros dan Sungai Galaggara di Kecamatan Lau. Kita juga mencoba menawarkan evakuasi bagi warga," sebutnya.

Dia juga mengatakan pihaknya telah melakukan penyaluran logistik dibeberapa tempat. Terutama di daerah yang dekat dengan muara Sungai Maros di Kecamatan Maros Baru seperti Desa Borikamase, Bori Masunggu dan Mattirotasi.

"Jadi saat ini meski dibeberapa titik di Kota Maros air telah surut, namun di daerah yang berdekatan muara sungai atau ujung sungai air masih tergenang dengan kedalaman betis orang dewasa. Karena air yang kembali ke sungai sehingga yang dekat dengan muara masih merasakan dampaknya," ungkapnya. (rin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Usut Dugaan Pemalsuan Urine oleh Walikota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler