Sungai Meluap, Lima Desa Banjir Batu

Senin, 12 Februari 2018 – 15:17 WIB
Sungai meluap. Foto: JPG

jpnn.com, MADIUN - Ratusan ton batu hanyut setiap anak Sungai Grindulu di Madiun, Jatim meluap. Aneka bebatuan itu pun beragam ukuran.

Mulai sekepalan tangan orang dewasa hingga berdiameter lebih besar. Material tersebut kerap merusak permukiman dan lahan pertanian.

BACA JUGA: Warga Muaragembong Masih Dilanda Banjir

''Setiap hujan deras, pasti ada material yang ikut. Air sungai juga berubah kecokelatan,'' kata Sudarno.

Warga Wonosari, Karangrejo, itu mengatakan, selain faktor cuaca, manusia ikut andil. Banyaknya batu yang terseret imbas dari pembangunan Waduk Tukul di hulu sungai.

BACA JUGA: Masih Aman, Warga Kartini Tetap Waspadai Banjir Kiriman

Material limbah yang diletakkan di bibir sungai diduga terbawa arus saat banjir datang.

''Ada juga yang terseret arus seperti material bangunan gusuran,'' jelas pria 54 tahun itu.

BACA JUGA: Minta Warga Tabah, Anies: Hikmah Datangnya Besok

Banjir batu juga mengakibatkan sekitar 28 kepala keluarga (KK) mengungsi. Selain merusak rumah, banjir melumpuhkan sarana dan prasarana desa.

Meliputi pondok bersalin desa (polindes), jembatan, talut, jalan, serta taman kanak-kanak.

Secara darurat, warga yang berobat kini harus dialihkan ke puskemas pembantu (pustu) di desa setempat.

''Kerusakan itu terjadi sejak banjir bandang akhir November lalu,'' tuturnya.

Tetapi, banjir juga membawa berkah. Banyaknya bebatuan yang terseret arus menggoda sebagian warga beralih menjadi pengumpul batu.

Demikian juga, tanggul yang terdampak kini mulai diperbaiki dengan pembuatan talut bronjong baru.

''Semoga banjir tidak lagi masuk rumah-rumah,'' harapnya.

Camat Arjosari Ichwan menegaskan, banjir yang terjadi kemarin (11/2) juga menimpa beberapa desa di Kecamatan Arjosari.

Di antaranya, Mlati, Sedayu, Arjosari, serta Tremas. Pihak kecamatan telah menerjunkan petugas trantib setempat untuk memantau perkembangan terkini sembari mengawal pengungsian warga.

''Berapa total dampak kerusakannya belum bisa kami perinci,'' katanya.

Derasnya guyuran hujan Minggu sore kemarin juga mengisolasi akses Pacitan-Ponorogo.

Jalan di Dusun Krajan, Desa Greco, Kecamatan Tegalombo, itu tertutup material dari longsoran tebing di utara jalan.

Insiden tersebut mengakibatkan antrean kendaraan dari dua arah berlawanan mengular ratusan meter. (mg6/fin/c4/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga Cari Cara untuk Rayu Warga Bidara Cina


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler