"Sungguh besar cita-citamu, Nak, Bagaimana Lagi Kamu Mewujudkannya"

Senin, 28 September 2015 – 18:58 WIB
Nia (dua dari kiri/berjilbab) bersama teman-temannya saat latihan Karate. Foto: Facebook Nia

jpnn.com - BATAM - Bobvages, 42, ayah Dian Milenia Trisna Afiefa, siswi SMA Negeri 1 Batam korban pembunuhan yang ditemukan tewas tanpa busana di hutan dekat Dam Seiladi, Minggu (27/9) kemarin bertutur soal cita-cita besar putrinya itu.

Siswi yang berparas ayu itu sangat diyakini sang ayah bisa mencapai cita-citanya. Secara akademik, gadis yang akrab disapa Nia itu memang tidak meragukan. 

BACA JUGA: Sadis Ya… Dua Luka Tusukan Inilah yang Hilangkan Nyawa Siswi Cantik Itu

Dia juga belajar di sekolah favorit pertama di Batam. “Cita-citanya tinggi, minimal dia ingin bekerja di kedutaan,” ujar  Bobvages, saat ditemui di rumahnya di Villa Mukakuning, seperti dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), Senin (28/9) siang.

“Makanya dia pilih sekolah favorite SMAN 1 Batam. Harapannya setelah lulus SMA bisa kuliah yang memungkinkan ia kerja di kantor kedutaan,” tambahnya. 

BACA JUGA: Tersangka Pembunuh Satpam Senayan City Mantan Satpam, Rebutan Lahan Parkir Ya?

Bobvages masih tampak sedih. Air matanya sesekali masih menetes. Sanak keluarga dan rekannya masih berdatangan ke rumahnya menyampaikan belasungkawa.

Bob, sapaan akarab ayah Nia dan keluarga Nia lainnya berusaha tegar. Ia tidak mau bicara banyak soal kasus pembunuhan anaknya. Ia menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke kepolisian.

BACA JUGA: Gara-gara Datanya Dikoreksi Polri, ICW Mengancam...

Bob lebih banyak bicara soal kenangan-kenangan indahnya bersama anaknya itu. Salah satunya, soal cita-cita Nia.

Ia juga bercerita kalau Nia aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Antara lain Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya di SMAN 1 Batam. Nia juga aktif di olahraga karate.

Karena aktif di berbagai kegiatan itu, Bob memaklumi kalau Nia pulangnya sore. Termasuk saat kejadian, hingga menjelang pukul 05.00, Sabtu (26/9), Bob belum curiga kalau terjadi sesuatu pada Nia.

Ia baru curiga setelah bertemu Intan, teman Nia. Intan mengatakan kalau Nia tak masuk sekolah. Akhirnya Bob ditemani keluarganya yang lain melapor ke Polsek Sagulung.

Nia akhirnya ditemukan tak bernyawa, Minggu pagi (27/9) sekitar pukul 05.00 di hutan Dam Seiladi oleh aktivis lingkungan hidup saat akan melakukan penanaman pohon.

“Sungguh besar cita-citamu, Nak, bagaimana lagi kamu mewujudkannya? Sekarang hanya bisa berdoa semoga anak saya tenang di sana,” ujar Bob. Air matanya kembali membasahi pipinya. (cr13/nur/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hebat! Bareskrim Bongkar Praktik Perdagangan Orang, Ini Ceritanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler