jpnn.com, JOMBANG - Sungguh malang memang nasib Ashudi, pria 59 tahun yang terpaksa hidup di gubuk dekat kandang sapi karena miskin.
Warga Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jatim itu tinggal di sebuah gubuk berukuran 1,5 kali 2,5 meter.
BACA JUGA: Amerika Ogah Menerima Imigran Miskin
Gubuknya berdinding seng bekas, serta plastik bekas banner dan menempel pada dinding belakang rumah orang lain.
Di dalam gubuk hanya ada satu tempat tidur bambu serta pakaian lusuh. Tidak ada perabot rumah tangga ataupun alat memasak.
BACA JUGA: Iuran BPJS Kesehatan akan Dinaikkan, tak Berdampak pada 10 Ribu Lebih Warga Miskin
Di atas tempat tidur itu Ashudi beristirahat, menerima kunjungan kerabat ataupun tetangga serta beribadah. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, Ashudi menumpang di musala terdekat.
"Kalau mau makan saya biasanya ngutang di warung," tuturnya.
BACA JUGA: 3.500 Warga Miskin Rela Antre Demi Dapat Sedekah Rp 50 Ribu
Ashudi tinggal di gubuk sejak empat tahun lalu. Sejak terjadi masalah dengan adiknya yang telah ditumpangi selama bertahun-tahun.
Setelah itu kakek berstatus lajang ini memutuskan keluar dari rumah adiknya dan hidup sendiri di gubuk kecil.
Meskipun tidak memiliki harta benda, Ashudi tidak ingin menjadi pengemis. Ashudi bekerja memelihara sapi milik orang lain dengan sistem bagi hasil.
"Keuntungan seluruhnya langsung diberikan kepada pemilik warung untuk makan sehari-hari," imbuh Ashudi.
Berkat usaha kerasnya kini kini Ashudi memiliki seekor anakan sapi sendiri. (pul/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia