jpnn.com, PAYAKUMBUH - Tak ada yang mengira Palyuri (81) atau lebih dikenal dengan nama Biok memiliki uang hingga ratusan juta rupiah.
Selama ini, uang tersebut tersimpan dalam karung dan kain-kain di rumah mungil Biok di Kelurahan Tigo Koto Diateh, Kecamatan Payakumbuh Utara, Payakumbuh, Sumatera Barat.
BACA JUGA: Heboh, Kakek 81 Tahun Menabung Rp 82 Juta, Bawa Uang Pakai Karung
Biok adalah kakek tunarungu yang oleh masyarakat setempat dikenal punya semangat luar biasa.
Meski kekurangan dalam sisi fisik, Biok bukan tipe orang yang suka meminta-minta. Dia lebih memilih bekerja dengan membantu di tempat orang yang menggelar pesta nikahan atau kenduri.
BACA JUGA: Mayat Perempuan Misterius di Lereng Gunung, di Sampingnya Ada Karung Isi Uang Belasan Juta
Selasa (23/2) lalu, pihak kelurahan membereskan rumah Biok yang dindingnya jebol.
Itu adalah hari ke-7 sejak dilakukannya 'beres-beres' di rumah Biok.
BACA JUGA: Perampok Bersenjata Laras Panjang Bawa Kabur Uang Satu Karung, Miliaran!
Lurah Musleniyetti bersama Bhabinkamtibmas Bripka Eko Sandra dan warga setempat mendapat kepercayaan mengumpulkan dan mengitung uang milik Biok.
Total sebanyak sembilan karung uang kertas dan logam. Ditambah satu karung uang yang sudah tidak bisa ditukarkan karena dimakan tikus dan kecoak.
“Bahkan ada uang dari tahun 1971 yang dia simpana, sudah lama sekali disimpan,” kata Lurah Musleniyetti seperti dikutip dari Posmetro Padang, Rabu (24/2).
Total uang milik Biok Rp 80 juta lebih. Uang tersebut sudah diberikan ke bank milik daerah Bank Nagari dengan dua kali setor.
Itu yang sudah dihitung dan disetor. Masih ada delapan karung lagi, terdiri dari lima karung pecahan uang logam, dan tiga karung uang kertas yang belum dihitung.
Rencananya, lurah dan pihak keluarga Biok akan menghitungnya dalam waktu dekat.
"Estimasi kami, total tabungan Biok mencapai lebih dari Rp 100 juta,” kata lurah.
Anggota DPRD setempat yang sempat menyaksikan proses pengumpulan uang Biok pada hari terakhir, Heri Iswandi Dt. Muntiko Alam mengaku kagum dengan Pak Biok.
"Beliau memang protektif terhadap uang hasil jerihnya sendiri itu karena pernah trauma, dibegal orang saat membawa uang penuh di sakunya tujuh tahun silam," kata Heri.
"Beliau sempat dioperasi karena digorok orang. Ceritanya saat itu malam hari dibujuk orang untuk diajak ke tempat kenduri, lalu dibonceng motor, di tengah jalan ternyata dirampok dan lehernya digorok, dibuang di lokasi kejadian di Padang Rantang Kabupaten Lima Puluh Kota, sempat dilarikan ke Bukittinggi untuk dioperasi,” imbuhnya.
“Namun, luar biasa. Setelah kejadian itu beliau tetap tidak mau mengemis, malah dikasih orang menolak, maunya dibayar kalau kerja. Pak Biok yang tunarungu, teladannya patut ditiru. Meski kekurangan, pantang untuk meminta,” tandas Heri.
Pihak keluarga, Zainab (67) selaku keponakan Biok menyampaikan dirinya terkejut mengetahui sebanyak itu uang yang ditabung Biok.
Setiap dompet, kaleng, karung, dan kain ada uangnya.
Saking protektifnya Biok dan tak ingin menyusahkan orang, uangnya dirahasiakan.
“Kemarin karena dinding rumahnya jebol, dan dirinya minta tolong diganti ke saya, baru mau membuka kunci gembok rumahnya supaya bisa dibereskan oleh lurah dan yang lain,” kata Zainab. (uus)
Redaktur & Reporter : Adek