Sunwich Rangkum Kisah Pribadi Personel dalam Apophenia

Selasa, 27 Februari 2024 – 08:38 WIB
Sunwich, band indie-pop asal Jakarta. Foto: Dok. Demajors

jpnn.com, JAKARTA - Band indie-pop asal Jakarta, Sunwich akhirnya merilis album perdana berjudul Apophenia.

Adapun Apophenia merupakan ujung penantian yang manis, sebuah momen monumental bagi para personel dan pendengar.

BACA JUGA: Xandega Persembahkan Lagu untuk Pencinta Kucing

Sunwich yang beranggotakan Aliefia Augustine (vokal), Hafiz Alfaiz (gitar), Mahandhika Irsyam (gitar), Raflie ‘Ibek’ Arbiantara (bas), dan Rifki Handani (drum) itu sebenarnya telah memberikan kisi-kisi lahirnya Apophenia melalui peluncuran tiga lagu beberapa waktu lalu.

Ketiga lagu tersebut yakni The Bended Man (Juni 2022), False Expectation (Januari 2023), dan Don’t Get to Know Me Too Well (Juni 2023).

BACA JUGA: Arash Buana Hadirkan I Really Do Love Her Sebelum Rilis Album

Lagu itu akhirnya dilengkapi dengan lagu-lagu lainnya dalam Apophenia, seperti Mutamycete, Tears Are Holding Me Tight, Loss and Regrets, Sunny Side Up hingga total 10 lagu.

Apophenia merangkum ragam kisah pribadi para personel Sunwich yang disajikan dengan warna musik khas, ceria, dan berbunga-bunga.

BACA JUGA: Sundowners Perkenalkan Diri Lewat Album Better Than That

"Secara keseluruhan, lagu-lagu yang ada di album adalah pengalaman pribadi yang harapannya setelah melewati peristiwa-peristiwa tersebut punya titik terang buat kedepannya," kata Ibek Sunwich.

Apophenia sendiri dikutip oleh Sunwich dari sebuah istilah psikologi yang mengartikan berbagai fenomena yang terjadi dan mengaitkan dengan berbagai hal yang tidak berhubungan satu sama lain.

Seluruh personel Sunwich sepakat menjagokan lagu The Reason Why dalam album tersebut.

“Lagu ini tentang orang yang gak enakan buat nolak alias people pleaser," lanjut Fia Sunwich.

Penggarapan Apophenia melewati tiga tahun bolak-balik dapur rekaman dan bongkar pasang personel.

Kehadiran Hafiz, Mahandhika, dan Rifki secara tidak langsung merubah proses perekaman.

Ada peran penuh Reney Karamoy (Scaller) yang menemani Sunwich selaku studio engineer, mixing hingga mastering di studio Sonic Garage Studio.

Dari segi visual, Sunwich turut dibantu oleh Nathania yang parasnya kerap muncul di karya-karya sebagai maskot bernama Wendy Charlotte, serta arahan artistik yang dikomandoi oleh Khansa Ameela bersama We Are Karya.

Selain perilisan di berbagai layanan streaming digital, Apophenia turut dihadirkan oleh Sunwich dalam format CD yang diproduksi dan didistribusikan oleh demajors.

Rencana jangka panjang pun tengah dirancang oleh Sunwich mulai dari video klip hingga tur.

"Dengan rilisnya Apophenia, harapannya kami dan kalian bisa lebih dewasa dalam menghadapi dinamika kehidupan," tutup Ibek Sunwich. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler