jpnn.com - Sistem pembelajaran elektronik (e-learning) ternyata bisa menentukan peminat belajar.
Itulah yang dikembangkan Kepala Badan Sistem Informatika Yayasan 17 Agustus 1945 (BSI YPTA) Supangat selama setahun.
BACA JUGA: Mengenang Bertemu Gus Dur dan Guru Ijai, Mengharukan...
Hasilnya, terciptalah Elearning Berdasar Kepribadian User (Pengguna).
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
BACA JUGA: Si Cantik Ini Sudah Merasa Bosan
Dosen Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini kemarin memaparkan hasil riset tersebut.
Yang lebih membanggakan, karya Supangat yang juga aktif mengajar di Politeknik 17 Agustus 1945, SMP dan SMA Tujuh Belas Agustus ini telah mendapatkan sertifikat tata kelola informasi dan teknologi (IT) internasional dari Information Technology Infrastructure Technology Library (ITITL).
BACA JUGA: Masuk Tim Peneliti NASA, tak Pernah Terpikir Pindah Kewarganegaraan
Tak hanya itu, lembaga riset dan komunikasi internasional, Multimetix yang berbasis di Jakarta juga telah mengaplikasikannya. Ini apresiasi tersendiri bagi Supangat.
Aplikasi e-learning yang bisa diunduh gratis melalui internet atau di www.e-learning.untagsby.ac.id ini dilirik banyak pihak.
Mulai pemerintah kabupaten, lembaga pendidikan, serta pihak lain yang memerlukan hasil tes psikologi calon karyawan, siswa, mahasiswa dan lainnya.
Banyak kegunaan dari aplikasi ini, termasuk untuk menentukan hasil tes psikologi kepangkatan.
”E-learning ini juga bisa menentukan kepribadian user, penggunanya. Apakah introvert (tertutup), ekstrovert (terbuka), dan ambivet (terbuka dan tertutup). Artinya, aplikasi ini bisa menentukan hasil psikotes secara online,” papar bapak dua anak ini.
Pria berkacamata minus ini memerlukan waktu hampir setahun untuk meneliti.
Yang dilakukan, mengumpulkan literatur kepribadian, membuat desain e-learning yang pas, hingga mengumpulkan jurnal internasional.
”Hasil riset kami berikan cuma-cuma ke masyarakat. Silakan yang hendak memanfaatkannya,” kata pria kelahiran 24 April 1971 ini.
Kendati bisa diunduh aplikasinya secara gratis, masih ada pihak yang mengundang Supangat untuk mengajarkan cara penggunaan aplikasinya.
Pemkab Gresik adalah salah satu pemerintah daerah yang sudah mendatangkan Supangat.
Dalam waktu dekat, dia juga akan terbang ke Makassar, di salah satu Akademi Kebidanan.
Tujuannya sama, mengajarkan penggunaan e-learning.
”Kelebihan dari e-learning ini adalah bisa mengolah triliunan data dalam waktu singkat. Ini yang membuat banyak pihak tertarik memanfaatkannya,” papar Supangat.
Target Supangat sebagai inovator adalah mengembangkan e-learning yang difokuskan untuk tes pengguna dengan kepribadian ganda, ambivet (terbuka dan tertutup).
(hen/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijuluki Valentino Rossi-nya Indonesia, Tak Bisa Lepas dari Nomor 12
Redaktur : Tim Redaksi