Suparman, Kreator Alat Perontok Biji Jagung dari Bantul

Senin, 06 Desember 2021 – 10:41 WIB
Suparman (65) pemenang lomba Teknologi Tepat Guna se-kabupaten Bantul lewat kreasi alat pemipil jagung miliknya. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

jpnn.com, BANTUL - Usia hanyalah soal angka. Begitu kiranya kalimat yang pantas disematkan kepada Suparman.

Pria berusia 65 tahun itu merupakan pemenang Lomba Kreasi dan Inovasi Penemu Alat Teknologi Tepat Guna melalui alat pemipil jagung ciptaannya.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Pengakuan Siskaeee yang Mengumbar Aurat di Bandara Yogyakarta, Ya Ampun

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPKBPMD) Kabupaten Bantul pada 18-19 November 2021.

Suparman merupakan peserta yang ditunjuk mewakili Kapanewon Pandak, Bantul, Yogyakarta.

BACA JUGA: Istri di Rumah, Penjual Sate Malah Ajak Pelajar Perempuan ke Kebun Jagung

Meskipun memasuki usia senja, semangatnya tak perlu diragukan. Dia terbukti berhasil mengalahkan 16 peserta dari seluruh Kapanewon di Bantul.

Alat pemipil jagung merupakan kreasi yang lahir dari tangan dan buah pemikirannya.

BACA JUGA: PPKM Level III Saat Libur Nataru, Objek Wisata Bantul Tetap Dibuka

"Awal mulanya itu dari keluhan masyarakat di sini yang kesulitan merontokkan biji jagung," ungkapnya, Sabtu (4/12).

Dahulu, lanjutnya, merontokkan biji jagung masih ribet karena menggunakan ban sepeda yang diputar.

Dia kemudian berinovasi dengan bahan daur ulang hingga terciptalah alat pemipil jagung ini.

Bila dicermati, alat tersebut terdiri dari beberapa komponen utama seperti mesin pompa air, laker, dan kerangka dari kayu.

Semua komponen tersebut dirangkai berbentuk persegi panjang. Mesin pompa air sendiri berfungsi untuk menggerakkan kayu perontok jagung.

Penggunaannya pun praktis. Jagung cukup didorong satu per satu ke dalam alat tersebut. Kemudian biji jagung yang rontok akan jatuh pada wadah penampung.

Untuk membuat alat pemipil jagung kreasi Suparman, terbilang singkat.

Melalui tangannya yang cekatan, Suparman mampu menyelesaikan satu set alat pemipil jagung dalam dua hari.

Pria yang berprofesi sebagai petani itu mengaku tak memiliki latar belakang pendidikan khusus tertentu. Semua dilakukan secara otodidak.

Untuk sementara, Suparman hanya memproduksi apabila ada yang memesan.

"Kemarin ada perusahaan dari Kalimantan minta dibuatkan sampel dengan kerangka dari besi," katanya.

Lebih lanjut, dia tak menutup pintu buat tawaran dari mana pun terhadap inovasinya tersebut. (mcr25/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Terbaru dari Kombes Erdi Soal Motif Wanita Pamer Aurat di Bandara Yogyakarta


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : M. Syukron Fitriansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler