Tim ilmuwan di Perth berusaha memerangi kelaparan di dunia dengan menggunakan superkomputer riset paling besar di Belahan Bumi Selatan.
Doctor Laura Boykin (tengah) dengan tim risetnya (kiri - kanan) Tony Kinene, Jianyang Guo, Anders Savill dan James Wainaina.
BACA JUGA: Kelompok Nasionalis Motori Aksi Protes Anti-Muslim di Bendigo
Pakar Komputasi Biologi Amerika Serikat, Laura Boykin, bertandang ke Perth untuk memimpin tim ilmuwan yang berusaha memberantas penyebaran lalat putih di Afrika Timur, yang menghancurkan sejumlah tanaman pangan di kawasan tersebut.Lalat putih ini merupakan hama global kecuali di negara-negara di Benua Afrika yang tidak termasuk Afrika Utara (Afrika Sub Sahara) yang merupakan wilayah asal hama ini. Hama lalat putih telah menjadi biang penyebab hampir 50 kerusakan umbi yang disebut singkong atau cassava. "Cassava merupakan bahan pangan penting bagi lebih dari 800 juta orang yang mengandalkan singkong sebagai sumber kebutuhan kalori mereka sehari-hari,” kata Dr Boykin. "Lalat putih ini menyebarkan dua jenis virus di Afrika Timur...dimana tanaman singkong akan mati dan petani akan sangat kelaparan dalam waktu yang lama,’ katanya. Sebagai bagian dari dana hibah yang diberikan oleh lembaga Bill dan Melinda Gates, Dr Boykin dan timnya di Universitas Western Australia tengah berusaha mengidentifikasi DNA dari spesies yang bertanggung jawab atas kepunahan benih tersebut. "Hingga tahun 2007, orang-orang mengira hanya ada satu spesies lalat putih,” katanya. "Sekarang kita tahu kalau ternyata ada sedikitnya 34 jenis spesies lalat putih di seluruh dunia,” "Peran kami disini adalah untuk mengidentifikasi musuh-musuhnya terutama agar kita bisa menyerahkan kepada petani tanaman singkong yang tahan terhadap hama lalat putih dan juga virus yang dibawanya,” Super Komputer Magnus berada di Taman Teknologi Pusat Super Komputer Pawsey di Bentley. Direktur Eksekuitf Pawsey, Neil Stringfellow mengatakan riset lalat putih yang dilakukan tim Dr Boykin akan mustahil dilakukan tanpa supercomputer. "Sesuatu yang sebelumnya dilakukan selama bertahun-tahun untuk memprosesnya kini bisa dilakukan dalam hitungan menit, jam atau beberapa hari saja dalam sejumlah kasus.” Stringfellow mengatakan
Hama lalat putih menghancurkan 50% tanaman pangan warga Afrika Utara
Stringfellow mengatakan sementara proyek SKA terus berlangsung, super komputer lain di Pusat Pawsey bisa menyediakan di New South Wales kesempatan kerja lainnya. "Semakin banyak orang yang bisa memahami data yang besar di dunia ini dan juga ilmu pengetahuan yang luas,” katanya. "Luar biasa sekali untuk masa depan Perth. Riset yang dilakukan Dr Boykin – yang juga seorang TED fellow – ini tengah diamati PBB. Dia baru-baru ini kembali dari New York dimana dia dipihh dari 14 orang untuk menghadiri pertemuan Solusi PBB. Pertemuan ini akan membahas 17 target global mulai dari mengakhiri kemiskinan dan pengentasan kelaparan. "Riset yang kami lakukan mencakup kedua target global tersebut.” “Menurutnya memiliki hubungan dengan ilmuwan dan petani di AfrikTimur merupakan element penting. "80 persen petani disana adalah perempuan,” katanya "Ada yang sangat kuat tapi ada juga yang sangat rentan, mereka terkadang merupakan kelompok warga paling kuat dan tanggh,” "bertemu dengan mereka, mengetahui apa yang mereka alami itu merupakan alasan yang membuat saya terbangun di pagi hari,” "Tidak boleh lagi ada warga yang kelaparan pada tahun 2015.”
BACA JUGA: Murid yang Absen Sakit Desak Mekanisme Resmi Bantu Ketertinggalan Akademis
BACA JUGA: Banyak Remaja Cedera karena Tiru Gerakan Tari Ekstrim di Internet dan Medsos
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semut di Daerah Semi-Kering Mampu Angkut Benih Hingga Sejauh 400 Meter