jpnn.com, MAKASSAR - PSM Makassar mendapat sanksi dari dari komisi disiplin (komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
PSM dapat sanksi lantaran suporter setianya teriak mafia terhadap wasit yang memimpin pertandingan Persik Kediri versus PSM Makassar.
BACA JUGA: Dua Pemain Lokal PSM Makassar yang Sangat Tajam di Liga 1 2022, Ini Orangnya
Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin membeberkan timnya dapat sanksi dari komdis PSSI. Sanksi itu didapatkan oleh PSM karena terlambat keluar pada babak kedua.
"Kami dapat sanksi dan juga denda sekitar Rp250 juta karena telat keluar serta karena suporter teriak mafia kepada wasit," kata Munafri Arifuddin, Sabtu (10/9) malam.
BACA JUGA: Terbongkar, Oknum Perwira EH Ternyata Selingkuh dengan Istri Polisi, Ujungnya Pahit
Selain itu, pria akrab disapa Appi kecewa dengan keputusan komdis PSSI yang memberikan sanksi kepada Wiljan Pluim. Pemain Belanda itu dilarang bermain sebanyak lima pertandingan.
"Kami akan melakukan banding atas sanksi itu," beber ketua Partai Golkar Kota Makassar itu.
BACA JUGA: Mayat Tanpa Kepala di Semarang adalah PNS yang Hilang? Kapolrestabes Bilang Begini
Sebelumnya, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares terlihatb geram atas keputusan komdis PSSI. Pria asal Portugal mengaku heran dengan keputusan dari komdis.
"Dia (Wiljan Pluim) dapat sanksi larangan lima laga. Peraturan apa ini," cetus Bernardo Tavares.
Pelatih asal Portugal itu geram dengan keputusan yang dikeluarkan oleh komdis PSSI. Menurutnya, pada laga itu, pemain Persik Kediri melakukan pelanggaran keras.
"Dengan santainya mereka menghukum pemain kami. Pada saat itu pemain Persik Kediri melakukan pelanggaran keras tapi wasit tidak mengeluarkan kartu," beber Bernardo Tavares.
Sekadar diketahui, Pasukan Juku Eja tampil gemilang sepanjang kompetisi Liga 1 musim 2022/2023. Pemain PSM tidak pernah kalah dalam delapan laga. (mcr29/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : M. Srahlin Rifaid