Supply Chain & National Capacity Summit 2024 Hadirkan Sejumlah Agenda Penting

Rabu, 07 Agustus 2024 – 18:22 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Rangkaian Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diselenggarakan pada 14-16 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center.

Penutup dari kegiatan SKK Migas yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Surabaya dan Batam itu bakal mengangkat tema ‘Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building’.

BACA JUGA: Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor

Selama tiga hari, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 menghadirkan para pemangku kepentingan utama, termasuk pembuat kebijakan sektor hulu migas.

Acara tersebut bertujuan untuk mengatasi tantangan kritis serta peluang dalam ketahanan rantai pasok, peningkatan kapasitas nasional, dan masa depan industri hulu migas.

BACA JUGA: Fasilitasi 67 Pertemuan Bisnis, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional III 2023

“Seperti di Surabaya dan Batam, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diisi berbagai sesi diskusi, presentasi, dan forum grup diskusi. Pembicara membedah tantangan utama sektor hulu migas, terutama manajemen supply chain, termasuk alokasi sumber daya, optimasi logistik, serta mitigasi risiko,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko dalam keterangan resmi, Rabu (7/8).

Hari pertama diisi serangkaian sesi ahli dan diskusi panel dengan menghadirkan para pakar terkemuka di bidangnya, seperti mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang akan membahas tentang ketahanan energi.

BACA JUGA: SKK Migas Gelar Kompetisi Foto dan Video Reels, Hadiahnya Jutaan Rupiah

Selanjutnya adaDeputi Pengembangan Eksplorasi dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara yang akan mempresentasikan Long Term Planning (LTP) SKK Migas.

Agenda penting lainnya yaitu Leadership Talks dan COO Forum, yang mengangkat tema ‘Navigating Challenges: Leadership Perspectives in Future Oil and Gas Industry’.

Sesi tersebut menampilkan Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo; Direktur PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim; Direktur & COO Medco Energi, Ronald Gunawan; President BP Berau Ltd, Kathy Wu; serta President Director Petronas Indonesia, Yuzaini bin Md Yusof.

Narasumber berbagi pandangan tentang solusi untuk menghadapi tantangan industri hulu migas di tengah volatilitas pasar hingga perubahan kebijakan energi.

Ada juga sesi diskusi panel, di mana para pembicara ahli berbagi pandangan mereka tentang isu-isu kritis di sektor migas.

Managing Director of SLB (Schlumberger) Indonesia, Mr. Scott Cremin, misalnya, akan membahas keseimbangan pengadaan dan rantai pasokan untuk menciptakan bisnis berkelanjutan di sektor migas.

Selain itu, Head of Regional Sustainability - SEA Bureau Veritas, Poonperm Vardhanabindu akan membahas penyesuaian terhadap pergeseran global menuju kebijakan penyesuaian karbon lintas batas.

Di sesi lain, Managing Director Asia Pacific Regional BCG, Mr. Alex Doyla akan membahas mengenai tata kelola rantai suplai yang ramah lingkungan.

Sementara itu, Asia Pacific Director Costs and Supply Chain S&P Global, Ding Li Ang mengupas prospek proyek hulu migas di Indonesia, dengan fokus pada fenomena perubahan pasar global, yang bisa mempengaruhi operasional di tingkat lokal.

President Director Harbour Energy, Mr. Steve Cox mempresentasikan praktik baik proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Evin Harold (Director CCUS Vallourec) dan Craig Stewart (Head of CCU Medco International) juga berbagi pandangan tentang strategi dan pemanfaatan teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan CCUS di Indonesia.

Hari kedua diisi dengan sejumlah diskusi kelompok terarah (FGD) dan diskusi panel tentang pengadaan strategis, transformasi digital, serta dukungan rantai suplai luar negeri.

Para pembicara utama yang hadir termasuk David Armstrong (British Petroleum); Andrea Giaccardo (ENI SpA); Rachmat Kaimuddin dari Kemenko Marves; Heru Kustanto dari Kementerian Perindustrian; dan Budi Santoso dari Kementerian Perdagangan.

Upaya memperkuat ketahanan rantai suplai untuk perencanaan jangka panjang juga dibahas dalam FGD yang fokus pada tema ‘Strategizing Supply Chain Resilience for Long-Term Planning’.

Sesi itu menghadirkan Sri Andaryani (Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas); Avep Disasmita (Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia); Pierangelo Abela (President Director Saipem); perwakilan PT Jasindo; dan Executive Director Indonesian Petroleum Association, Marjolijn Wajong.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta mengatakan, kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok hulu migas perlu terus dibangun.

“Melalui Supply Chain & National Capacity Summit 2024, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Sebelumnya, pada pre-event di Surabaya dan Batam, SKK Migas mempertemukan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan industri penunjang hulu migas, serta perusahaan lokal.

Di kedua event tersebut, SKK Migas membangun sinergi guna menjawab tantangan dan mencari solusi, khususnya dalam manajemen rantai suplai, memungkinkan identifikasi isu-isu kritis serta solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Pre-event di Surabaya dan Batam sejauh ini telah menghasilkan sejumlah kesepakatan dan komitmen dari para pemangku kepentingan untuk menjawab berbagai kebutuhan rantai suplai hulu migas.

Salah satunya adalah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) untuk menavigasi Long Term Planning SKK Migas.

“Dari sisi project, kami telah melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga nantinya diprioritaskan dari dalam negeri. Dalam hal pembiayaan, kami mendapatkan komitmen dari perbankan nasional, dalam hal ini Himbara serta perusahaan asuransi untuk terlibat dalam pembiayaan proyek hulu migas," tutup Wakil Ketua Pelaksana Supply Chain & National Capacity Summit 2024, Bayu Kusuma. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler