jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik menilai partainya sedang dalam posisi terancam karena elitenya kalah menghadapi Fahri Hamzah. Bahkan, kekalahan beruntun elite PKS melawan kadernya yang juga wakil ketua DPR itu bisa membuat partai berlambang bulan sabit kembar tersebut dilanda krisis ketika harus menghadapi Pemilu 2019.
Sebelumnya Fahri telah memenangkan gugatannya hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA) untuk melawan keputusan Presiden PKS M Sohibul Iman yang memecatnya dari keanggotaan partai dan menariknya dari posisi wakil ketua DPR. Selain itu, Fahri juga memolisikan Sohibul di Polda Metro Jaya dengan tuduhan telah menebar fitnah dan melakukan pencemaran nama baik.
BACA JUGA: Anda Kira Pak Jokowi Gampang Dapat Tiket Capres? Berat, Bos!
“Jika sejumlah pimpinan PKS secara hukum terbukti melakukan tindakan yang salah atau keliru dan presiden PKS berpotensi kuat menjadi tersangka (kasus pencemaran nama baik, red), maka ini akan menimbulkan krisis organisasi. Apalagi sebentar lagi mau pemilu,” ujar Mahfuz melalui pesan singkat ke JPNN, Jumat (3/8) malam.
Menurut Mahfuz, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf al-Jufri pernah bertemu Anis Matta untuk mengerem Fahri agar tak memerkarakan Sohibul di kepolisian. Pertemuan Salim dan mantan presiden PKS itu demi membuka jalan islah dengan Fahri.
BACA JUGA: Fahri: PKS Menyerah Saja
“Itu cerita sahih yang saya dengar,” tutur Mahfuz.
Mantan Wakil Sekjen PKS Mahfuz Sidik. Foto: dokumen JPNN
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Masa Kampanye Tak Dukung Pemerintah Dilarang?
Fahri, kata Mahfuz, memang sempat mencabut laporannya di kepolisian seiring terbukanya pintu islah dengan elite PKS. Namun, belakangan pintu islah justru tertutup dan Fahri memutuskan melanjutkan laporannya.
Mahfuz pun memilih memberikan support untuk menyemangati Fahri. Mantan ketua Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR itu juga mendukung langkah Fahri bertemu Anis kemarin (3/8) untuk mendiskusikan cara menyelamatkan PKS.
Menurut Mahfuz, dua tahun belakangan ini Anis memang disasar fitnah. Namun, Mahfuz meyakini politikus muda asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan itu merupakan figur paling tepat untuk menyelamatkan PKS dan sudah ada buktinya.
“Ketenangan dan kematangan sikap Pak Anis jadi modal untuk membenahi PKS. Apalagi kemampuan mengatasi krisis organisasi sudah dibuktikan saat menggantikan Pak Luthfi Hasan sebagai presiden PKS,” ujar Mahfuz.
Mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu juga menyebut pertemuan Fahri dengan Anis merupakan langkah bijak. Mahfuz meyakini Fahri dan Anis sama-sama punya niat baik untuk membesarkan PKS.
“Mudah-mudahan pertemuan Fahri-Anies akan membuka ruang harapan baru bagi masa depan PKS. Jujur harus saya katakan, situasi kader di bawah sedang terombang-ambing. PKS perlu nakhoda yang tangguh di saat seperti ini,” pungkas politikus yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz Mahfuz itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, PKS Tak Akan Ngotot Sodorkan Cawapres ke Prabowo
Redaktur & Reporter : Antoni