Surabaya Mendunia Lewat Rujak Uleg

Senin, 15 Mei 2017 – 04:10 WIB
Surabaya Mendunia Lewat Rujak Uleg. Ilustrasi Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Festival Rujak Uleg digelar. Tahun ini, acara diyakini jauh lebih meriah. Ribuan peserta maupun penonton bakal menyemut di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Termasuk peserta dari manca negara.

Surabaya adalah rujak uleg. Anggapan itu tak berlebihan. Tengok saja setiap pagelaran Festival Rujak Uleg yang digelar dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).

BACA JUGA: Cetak e-KTP Tuntas Sebelum Lebaran

Warga Surabaya tumplek blek. Mereka tampak antusias. Bahkan, tetangga sebelah, seperti warga Sidoarjo, Gresik, Madura, bahkan Mojokerto, ikutan gabung. Hari ini, even kerjasama antara pemkot dan Radar Surabaya itu siap digeber lagi.

Banyak perubahan yang dilakukan. Beberapa konsep diperbarui. Tujuannya, agar acara lebih meriah.

BACA JUGA: Risma Pamer Merdeka Dari Sampah ke Pangeran Charles

Sehingga mampu menarik banyak wisatawan. Termasuk dari manca negara. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispudbar) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro.

Dia yakin Festival Rujak Uleg tahun ini bakal lebih pecah. Hal itu terlihat dari jumlah peserta. Tahun lalu, peserta yang ikut dalam even ini hanya 1.300 orang. Sedangkan tahun ini, jumlahnya naik hingga 1.500 peserta.

BACA JUGA: Wuiihh..Ketua PN Surabaya Dapat Mobil Fortuner

“Naiknya jumlah peserta ini tak lepas dari popularitas Festival Rujak Uleg yang terus naik. Termasuk popularitasnya yang sudah mulai mendunia,” ujarnya kepada Radar Surabaya di Ruang Humas Balai Kota, Jumat (12/5).

Ucapan Widodo memang beralasan. Sebab, jumlah peserta dari manca negara juga bertambah.

Tahun ini, jumlah peserta dari mancanegara mencapai 120 orang. Angka tersebut cukup tinggi. Sebab, animo dari luar negeri juga besar.

“Para peserta dari manca negara ini berasal dari beragam latar belakang. Ada yang mahasiswa atau pelajar. Ada juga dari perwakilan Kosulat Jenderal negara sahabat yang ada di Surabaya. Selain itu sister city, juga mengirim delegasinya,” beber Widodo.

Nantinya, jelas Widodo, para peserta bakal dibagi menjadi grup. Satu grup maksimal berisi lima orang.

Itu artinya, bakal ada 300 grup yang siap meramaikan di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Mereka bakal beradu nguleg rujak bersama-sama.

Widodo menambahkan, grup juga sudah dibagi. Mereka dibagi berdasar profesi masing-masing. Untuk perwakilan kelurahan dan kecamatan di Surabaya, ada 160 grup.
Sementara perwakilan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terbagi dalam 30 grup.
“Dari perwakilan hotel ada 28 grup. Lalu, dari peserta manca negara ada 24 grup. Terakhir untuk umum ada 33 grup,” urai pria asli Tuban itu. Setiap grup bakal disiapkan satu meja. Cobek raksasa juga siap menanti.

Peserta bakal diberi waktu tiga jam untuk membuat rujak. Dan rujak dengan rasa paling aduhai bakal mendapat hadiah.

“Kami akan berikan uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta. Hadiah itu akan kami berikan kepada 60 grup terbaik pada festival kali ini,” lanjut Widodo.

Nantinya, penilaian bakal dilakukan oleh tim juri. Tim ini terdiri dari berbagai elemen. Seperti pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur.
Ada juga dari kalangan akademisi, yakni dari perwakilan Unviersitas Ciputra dan Unviersitas Kristen Petra.

Sesuai jadwal, Festival Rujak Uleg bakal dimulai pukul 08.00. Acara dijadwal tuntas pada pukul 12.00.

Selama itu, Jalan Kembang Jepun dipastikan menjadi lautan manusia. Sebab, selain peserta, acara juga bakal didatangi puluhan ribu warga yang ingin menyaksikan gelaran tersebut. Diprediksi, bakal ada 20 ribu warga yang menyemut di jalan legendaris itu.  (radarsurabaya/jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambisi Risma, Surabaya Menuju Kota Wisata Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler