jpnn.com, SURABAYA - Banyak hal yang membuat pengembang properti dari Australia menyasar pasar Indonesia, khususnya Surabaya.
Selain karena banyak warga Indonesia yang studi di sana, juga banyak yang membeli untuk investasi jangka panjang.
BACA JUGA: Penjualan Rumah Meningkat, Klaster Premium Laris Manis
Menurut GM Strategic & Corporate Communication Crown Group Indonesia Bagus Sukmana, sampai saat ini Indonesia termasuk Surabaya menjadi market paling potensial untuk produk-produk properti, khususnya apartemen di Australia.
BACA JUGA: Sekarang Waktu Paling Tepat Beli Properti
BACA JUGA: Lahan Makin Sempit, Pembangunan Permukiman di Batam akan Vertikal
Oleh karena itu, pihaknya juga aktif menggarap market Surabaya setiap ada produk baru.
“Indonesia sangat penting bagi kami. Banyak pembeli properti kami di Australia yang datang dari Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya,” kata Bagus beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Industri Properti Menggeliat, Bisnis Desain Interior Kian Menjanjikan
Menurut Bagus, selama ini investor dari Indonesia sekitar 15 persen dari total pembeli apartemen yang dikembangkan Crown Group di beberapa kota di Australia.
Namun, khusus untuk produk terbaru, yakni apartemen Mastery, turun menjadi sepuluh persen saja.
“Dua proyek kami yang terbaru Arc dan Mastery. Yang Arc sudah habis, sedangkan Mastery kami mencatat transaksi Rp 400 miliar dalam beberapa jam saja,” ujarnya.
Suku bunga kredit pemilikan apartemen (KPA) di Australia jauh lebih murah dibanding Indonesia, yakni hanya 1,5 – 2,5 persen saja per tahun.
Itu pun jangka waktunya bisa hingga 20 tahun. Dengan demikian, kalau apartemen disewakan, hasil sewa saja cukup untuk mencicil KPA-nya.
“Mayoritas yang beli untuk keperluan anaknya kuliah disana. Daripada sewa apartemen, lebih efisien kalau membeli. Nanti kalau anaknya sudah lulus, bisa dijual lagi,” ujarnya. (sb/fik/jay/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Milenial Pasar Seksi Pengembang Properti
Redaktur & Reporter : Ragil