Surat Orang Dekat Kim Jong Un Bikin Korea Panas Lagi

Kamis, 30 Agustus 2018 – 17:05 WIB
Pemimpin Tertinggi Korut Kom Jong-un menyaksikan peluncuran rudal untuk uji coba. Foto: AFP

jpnn.com - Sepekan terakhir, hubungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) tegang lagi. Setelah membuat Pyongyang berang karena tiba-tiba membatalkan kunjungan Menlu Mike Pompeo, Washington bikin Korut makin geram Selasa (28/8). AS menjadwalkan kembali latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel).

Menteri Pertahanan James Matis menegaskan bahwa latihan perang AS-Korsel kembali normal tahun depan. ”Kami tidak punya rencana untuk menunda simulasi lagi di masa depan,” ungkapnya sebagaimana dikutip The Guardian. Dia menambahkan bahwa pembatalan latihan militer gabungan tahun ini lebih dari cukup.

BACA JUGA: Dari Seminar Seks Berbuntut Suaka

Washington membekukan seluruh jadwal latihan militer gabungan AS-Korsel setelah Pyongyang menunjukkan iktikad baik soal nuklir. Pemerintahan Donald Trump menganggap Korut sportif dengan mewujudkan denuklirisasi. Tapi, belakangan aktivitas pembongkaran fasilitas nuklir Korut berhenti. AS pun berubah sikap.

”Trump baru saja mengakui kalau pembicaraan (AS-Korut) tersendat. Jika gagal, semuanya akan kembali ke nol,” ujar Vipin Narang, pakar keamanan di Massachusetts Institute of Technology, kepada Channel News Asia.

BACA JUGA: Pakai Louboutin saat Berkebun, Nyonya Trump Jadi Omongan

Dalam konferensi pers, Mattis menegaskan bahwa kerja sama militer AS dan Korsel akan kembali normal. Simulasi perang rutin dua negara pun akan kembali dijadwalkan. Satu tahun dua negara sekutu itu menghelat minimal dua latihan perang gabungan.

Kemarin (29/8) CNN melaporkan bahwa keputusan AS untuk menormalkan aktivitas militernya dengan Korsel terpicu surat Kim Yong-chol.

BACA JUGA: Pesan Terakhir John McCain: Jangan Undang Trump!

Wakil penasihat pemerintah Korut yang juga orang dekat Kim Jong-un itu melayangkan protes kepada Trump secara tertulis. Dia menganggap AS tak serius berdamai dengan Korut. Sebab, ancaman sanksi masih tetap nyata.

Di ujung suratnya, konon, Yong-chol mengancam Trump. Jika negosiasi damai gagal, Korut akan kembali melanjutkan program nuklirnya untuk membuat senjata. (bil/c6/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Kembali Sunat Bantuan untuk Palestina


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler