Surat Pedas Fahri Hamzah untuk Rektor UNJ

Rabu, 06 Januari 2016 – 14:02 WIB
Fahri Hamzah. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut memberikan perhatian atas mencuatnya kasus pemecatan Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta, Ronny Setiawan. 

Di akun twitternya, Fahri menyayangkan keputusan Rektor UNJ memecat mahasiswa yang kritis.

BACA JUGA: Berburu "Tikus-tikus" Bandara Ala TNI AL

"Dia kira siapa ya tu rektor, pakai UU ITE pecat mahasiswa," tandas Fahri.

Ya, salah satu pertimbangan pemberhentian Ronny sebagai mahasiswa UNJ yang tertuang dalam surat nomor: 01/SP/2016 itu adalah mengingat (poin 4) UU RI nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

BACA JUGA: Gara-gara Seragam Kementerian Mirip Militer, KSAU Protes

"Rektor UNJ yth, Anda harus bangga punya mahasiswa yang kritis, karena itu pertanda nurani bangsa kita masih hidup," sindir Fahri. (adk/jpnn)

Berikut Surat Terbuka Fahri untuk Rektor UNJ yang dirangkum dari @Fahrihamzah

BACA JUGA: UNJ Gawat Darurat? Beredar Kronologis Pemecatan Ketua BEM UNJ

Rektor UNJ yth

Anda harus bangga punya mahasiswa yang kritis, karena itu pertanda nurani bangsa kita masih hidup. Mungkin Pak Rektor tidak pernah jadi aktivis sehingga nurani tidak pernah diasah krisis. Atau Pak rektor tidak pernah keluar dari dalam laboratorium atau perpustakaan kepada dunia nyata yg dinamis.

Menyesallah Pak rektor karena Anda tidak pernah menjadi demonstran seperti mahasiswa yg Anda pecat. Menyesallah Pak rektor karena Anda bercokol lebih sebagai pejabat dari pada penjaga kebebasan akademis. Tahukah Anda arti kebebasan akademik wahai Pak rektor?

Dunia akademik yang Anda pimpin harus dibebaskan dari tekanan apapun selain ilmu pengetahuan. Sehingga dalam kampus tempat kebebasan berpikir kita semai tidak boleh ada simbol kekuasaan. Dan kalau Rektor telah berubah menjadi simbol kekuasaan maka Rektor pun layak ditumbangkan!

Tapi Pak Rektor yth, Pagi ini, seperti pagi di setiap musim hujan ketika jakarta dan sebagian kota terancam banjir. Pak Rektor telah membantu para aktivis mahasiswa bersemi bersama bunga pertanda awal musim kita. Terima kasih Pak Rektor, Anda mengingatkan mereka ketika politik atau kekuasaan telah bersenyawa dengan para Ilmuan. 

Ketika kebenaran telah dirampas dari ilmu pengetahuan.  Dan ketika semua menjadi kelam karena kebenaran tenggelam bersama dominasi kekuasaan. Mungkin ini pertanda yang berulang dalam setiap perubahan besar. Bahwa kebenaran mesti diperjuangkan oleh keberanian.

Dan ketika semua telah menjadi mapan kita hanya punya satu pilihan yaitu mereka yang hidup dengan keberanian. Dalam sejarah Indonesia, inilah yang muncul dalam setiap reformasi dan kemerdekaan. Dan keberanian itu telah muncul bersama pemuda dan mahasiswa.

Seperti hari ini dan hari-hari mendatang.  Adalah hari-hari perjuangan!

Selamat berjuang teman2 mahasiswa. Tiada kata jera dalam perjuangan!

Allahuakbar, Merdeka!

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Bergolak Lagi, Bamsoet Digusur, Supit Diganti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler