jpnn.com - JAKARTA - PT Timah Tbk. berencana menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 25 Maret nanti. Bagi warga Provinsi Bangka Belitung (Babel), RUPS itu diharapkan bisa menjadi momen untuk merombak jajaran direksi dan komisaris PT Timah saat ini. Alasannya, karena jajaran direksi PT Timah saat ini tidak membawa manfaat bagi warga Babel.
Karenanya sejumlah pemuka masyarakat Babel yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Babel (FKMPB) telah mengirim surat khusus ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Isinya, warga meminta Presiden SBY agar merombak jajaran direksi di PT Timah sekaligus memilih putra Babel sebagai direktur utama di perusahaan BUMN itu.
BACA JUGA: Di Cirebon, Prona Sasar 2.500 Bidang Tanah
Menurut mantan anggota DPRD Babel, Zulkarnaen Syamsuddin, selama ini PT Timah sudah banyak mengeruk kekayaan alam yang ada di provinsi hasil pemekaran dari Sumatera Selatan itu. Namun, katanya, jajaran direksi seolah tak peka dengan warga. “Selama ini justru PT Timah seolah memiliki jarak yang tidak harmonis dengan masyarakat. PT Timah layaknya tuan tanah yang dimusuhi oleh rakyatnya," katanya dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (20/3).
Karenanya, kata Zulkarnaen, PT Timah sudah semestinya memahami kondisi sosiologis, harapan, tuntutan dan persepsi masyarakat Babel terhadap BUMN yang bergerak di bidang pertambangan itu. Menurutnya, direksi PT Timah yang akan datang harus bisa menjadikan perusahaan pelat merah itu dicintai warga Babel karena kepedulian dan sumbangsinhnya dalam mensejahterakan masyarakat di provinsi kepulauan itu.
BACA JUGA: Sky Aviation Tak Mengudara Di Pekanbaru Hingga Akhir Bulan Maret
Lebih lanjut Zulkarnaen mengkritisi pujian yang selama ini dialamatkan ke direksi PT Timah karena dianggap bisa mendongkrak keuntungan. Menurutnya, pada 2013 PT Timah meraih keuntungan Rp 515 miliar. Namun, katanya, angka itu tak sebanding dengan lahan seluas 540 ribu hektar di darat maupun laut yang dikuasai PT Timah karena angka produksinya hanya 26 ribu ton timah.
Sementara perusahaan timah swasta dengan wilayah eksplorasi 10.500 hektar, katanya, angka produksinya mampu mencapai t45.000 ton. "Apakah layak lembaga yang dikuasakan negara tersebut bisa meningkatkan kemakmuran rakyat?” katanya.
BACA JUGA: PLTU Pangkalan Susu Tunggu Enam Bulan Lagi
Karenanya FKMPB mendesak pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas di PT Timah bisa mendunjuk direksi yang mengerti seluk beluk warga Babel.
Sejumlah tokoh Babel yang tergabung dalam FKMPB di antaranya Politisi PPP Emron Pangkapi, anggota DPD periode 2004-2009 asal Babel, Rysli Rahman, Pembina Asosiasi Tambang Rakyat Daerah (Astrada) Johan Murod, serta Ketua Asosiasi Industri Timah Apik C Rasjidi.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Pembakar Lahan Riau jadi 67 Orang
Redaktur : Tim Redaksi