jpnn.com, JAKARTA - Meski menyulut banyak kontroversi, Habib Rizieq Shihab tetaplah tokoh besar dengan banyak pendukung. Bahkan tidak sedikit yang menginginkan dia menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
Survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan Habib Rizieq punya peluang jadi presiden. Bayangkan, belum sampai sebulan di tanah air, imam besar FPI itu sudah menembus jajaran empat besar.
BACA JUGA: Apel Akbar Habib Rizieq Tak Berizin, Wali Kota Sampai Dandim Turun Tangan
“Habib Muhammad Rizieq Shihab berhasil masuk ke urutan keempat capres terkuat, dengan elektabilitas 7,1 persen, membayangi posisi yang dicapai Prabowo, Ganjar, dan Kang Emil (RK),” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Rabu (25/11).
Menurut Okta, Prabowo Subianto masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas 19,2 persen. Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 16 persen, diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 11,3 persen.
BACA JUGA: Info Terkini Dari Kombes Yusri soal Kasus Kerumunan di Acara Habib Rizieq
Kemunculan Habib Rizieq menggusur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kini berada di urutan kelima dengan elektabilitas 6,6 persen. Di bawahnya ada mantan wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan elektabilitas 5,8 persen.
“Munculnya Habib Rizieq menggerus elektabilitas Kang Emil, Anies, dan Sandi,” lanjut Okta.
BACA JUGA: Habib Rizieq Dikirimi Karangan Bunga Positif Covid-19 dari Politikus PDIP, Begini Reaksi Keras FPI
Okta mengatakan, ketiga tokoh itu paling terdampak oleh Habib Rizieq lantaran memiliki basis pemilih yang sama.
Sebaliknya, basis pemilih yang resisten terhadap Habib Rizieq memberikan tambahan elektabilitas kepada Prabowo dan Ganjar.
“Pendatang baru selain Habib Rizieq adalah capres muda Giring Ganesha yang merupakan Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas mencapai 1,7 persen pada urutan ke-10,” jelas Okta.
Survei CPCS dilakukan pada 11-20 November 2020, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil