jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia menunjukkan PDI Perjuangan menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi, yakni 24,1 persen. Posisi kedua ditempati Partai Gerindra dengan elektabilitas 13,8 persen.
“Partai Golkar berada di peringkat ketiga dengan (elektabilitas) 11,3 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam paparan hasil survei bertajuk “Membaca Situasi Politik dan Elektoral Pascarakernas Projo” di Jakarta, Senin (13/6).
BACA JUGA: Survei Charta: Begini Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi
Posisi keempat ditempati PKB dengan elektabilitas 8,3 persen.
Partai Demokrat menempati posisi kelima dengan elektabilitas 7,2 persen.
BACA JUGA: Survei Charta Politika: Publik Setuju Jokowi Melakukan Reshuffle Kabinet
Sementara, PKS berada di posisi keenam dengan elektabilitas 7 persen.
Partai NasDem meraih elektabilitas 5,3 persen menempati posisi ketujuh.
BACA JUGA: LGP: Potret Lembaga Survei Jelas, Ganjar Pranowo Bakal Capres Pilihan Rakyat
Yunarto menambahkan ada dua parpol, yakni PPP dan PAN, yang kini berada di parlemen, tetapi tidak memiliki elektabilitas yang memenuhi syarat parliamentary threshold atau ambang batas lolos ke DPR 4 persen.
PPP hanya mengantongi elektabilitas 2,7 persen, sedangkan PAN 2 persen.
"PPP dan PAN masih mendapatkan angka di bawah angka parliamentary threshold, walaupun masih ada (responden) yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab (dalam survei),” ujar Yunarto.
Selanjutnya, partai yang tidak lolos ke parlemen pada Pemilu 2019 juga belum memiliki elektabilitas tinggi.
Semisal, Partai Perindo yang mengantongi elektabilitas 1,3 persen, PSI dengan 0,6 persen, dan Partai Hanura 0,4 persen.
"PSI cukup ramai di media, tetapi belum berkorelasi linear dengan situasi elektoral yang didapatkannya," ujar Yunarto.
Begitu pula Partai Gelora, parpol baru yang dibentuk oleh tokoh nasional seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah, hanya meraih 0,4 persen.
Survei Charta Politika Indonesia digelar pada 25 Mei dan 2 Juni 2022 dengan metode wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel menggunakan multistage random dengan jumlah 1.200 responden.
Adapun margin of error 2,83 persen. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan