jpnn.com, JAKARTA - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah vote getter yang luar biasa bagi partai politik.
Bahkan partai anyar seperti Partai Ummat atau Masyumi bisa berubah 180 derajat nasibnya jika dipimpin imam besar FPI tersebut.
BACA JUGA: Rizieq Shihab dan TNI-Polri Diminta Jangan Berlebihan
“Jika Rizieq Shihab ketua umum Partai Ummat, elektabilitas naik menjadi 3,0 persen, sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi elektabilitasnya 3,5 persen,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Senin (16/11).
Padahal, lanjut Vivin, tanpa Habib Rizieq, elektabilitas kedua partai itu tidak sampai satu persen.
BACA JUGA: Survei Capres: Langsung Menyodok, Habib Rizieq Berpotensi Jadi Lawan Prabowo di 2024
Kenaikan elektabilitas kedua partai baru itu juga berpeluang menggerus partai-partai lain, terutama partai-partai berbasis massa Islam.
PAN mengalami penurunan paling dalam jika Rizieq Shihab menjadi ketua umum Partai Ummat atau Masyumi.
BACA JUGA: Anies Dipanggil Polda Metro Gegara Habib Rizieq, Ini Tanggapan Wagub DKI
Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat, elektabilitas PAN anjlok dari 1,7 persen menjadi hanya tersisa 0,7 persen. Sedangkan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, elektabilitasnya menjadi 0,9 persen.
Partai-partai lain yang mengalami penurunan elektabilitas jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat adalah PKS (5,5 persen-5,1 persen), PPP (2,0 persen-1,8 persen), Demokrat (3,2 persen-2,9 persen), Gerindra (13,4 persen-13,2 persen), dan Golkar (8,0 persen-7,8 persen).
Sementara itu partai-partai nasionalis justru mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat. PDIP naik dari 31,5 persen menjadi 32,3 persen, lalu Nasdem (3,7 persen-4,1 persen), PSI (4,8 persen-4,9 persen), dan PKB (5,1 persen-5,4 persen).
Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, partai-partai yang mengalami penurunan elektabilitas adalah PKS (5,5 persen-4,9 persen), PPP (2,0 persen-1,5 persen), Demokrat (3,2 persen-3,0 persen), Gerindra (13,4 persen-13,3 persen), dan Golkar (8,0 persen-7,9 persen).
Partai-partai nasionalis juga cenderung mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi. PDIP naik dari 31,5 persen menjadi 32,0 persen, lalu Nasdem (3,7 persen-3,8 persen), dan PKB (5,1 persen-5,6 persen).
“Polarisasi antara pemilih Islam dan nasionalis makin menguat dengan adanya faktor Rizieq Shihab ke dalam peta elektoral,” jelas Vivin. Selain itu Rizieq juga berpeluang mendapatkan suara dari pemilih yang semula belum menentukan pilihannya.
Jika Rizieq Shihab menjadi ketua umum Partai Ummat, yang semula tidak tahu/tidak menjawab turun dari 19,1 persen menjadi 17,9 persen. Sedangkan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, turun menjadi 18,5 persen.
Partai-partai papan bawah juga terancam oleh faktor Rizieq. Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat, Hanura turun (0,5 persen-0,3 persen), Perindo (0,6 persen-0,3 persen), Berkarya (0,4 persen-0,1 persen), Gelora (0,2 persen-0 persen), dan Masyumi (0,1 persen-0 persen).
Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, Hanura turun (0,5 persen-0,3 persen), Perindo (0,6 persen-0,2 persen), Berkarya (0,4 persen-0 persen), PBB (0,1 persen-0 persen), Gelora (0,2 persen-0 persen), dan Ummat (0,1 persen-0 persen).
Survei Index Research dilakukan pada 8-12 November 2020 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adil